HUKAMANEWS - Tato permanen telah menjadi tren seni lukis tubuh yang banyak digandrungi banyak orang. Bagi sebagian orang, tato merupakan cara untuk mengekspresikan diri, menunjukkan identitas, atau memperingati momen penting dalam hidup.
Namun, di balik keindahannya, tato permanen juga menyimpan potensi risiko kesehatan yang perlu dipertimbangkan.
Baru-baru ini, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Medicine menemukan hubungan antara tato permanen dan peningkatan risiko kanker darah jenis limfoma.
Baca Juga: Keadilan di Indonesia, Mimpi Reformasi yang Terkikis Korupsi
Penelitian ini melibatkan 400 orang dengan limfoma dan 400 orang tanpa limfoma. Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan tato permanen memiliki risiko 40% lebih tinggi terkena limfoma dibandingkan mereka yang tidak memiliki tato.
Para peneliti dari Swedia ini menduga bahwa partikel tinta tato yang tertahan di kelenjar getah bening dapat memicu reaksi inflamasi dan mutasi DNA, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko kanker.
Penting untuk diingat bahwa penelitian ini masih bersifat observasional, dan tidak dapat membuktikan bahwa tato secara langsung menyebabkan kanker darah. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan kausalitas antara tato dan limfoma.
Baca Juga: Siri di iOS 18 Meluncur, Ini 5 Fitur Terbaru yang Akan Membuat Hidup Lebih Mudah
Meskipun demikian, bagi Anda yang ingin mempertimbangkan untuk membuat tato permanen, penting untuk memilih seniman tato terpercaya dan mengikuti tips aman ber-tato untuk meminimalkan risiko kesehatan.
Konsultasikan dengan dokter sebelum membuat tato, terutama bagi Anda yang memiliki kondisi medis tertentu.
Berikut ini beberapa tips aman yang dapat dilakukan:
Baca Juga: Insentif Menarik, ASN Berebut Pindah ke IKN, Mendagri Tito Karnavian Ungkap Gelombang Pertama
- Pilihlah seniman tato yang terpercaya dan profesional. Pastikan seniman tato menggunakan jarum dan peralatan yang steril serta tinta tato yang berkualitas dan terdaftar di BPOM.
- Diskusikan dengan dokter terlebih dahulu, terutama bagi Anda yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti alergi, kelainan kulit, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.