Cacar Monyet Mewabah di Dunia, Seberapa Bahaya?

photo author
- Selasa, 24 Mei 2022 | 06:53 WIB
Penderita cacar monyet.
Penderita cacar monyet.

 

Hukamanews.com - Belum selesai dengan covid-19 dan hepatitis akut, kini wabah baru mulai menimpa beberapa negara besar di dunia: cacar monyet.

Cacar monyet saat ini dikonfirmasi terjadi 12 negara yaitu Spanyol, Amerika, Inggris, Portugal, Jerman, Italia, Kanada, Australia, Swedia, Prancis, Belgia, dan Belanda dengan lebih dari 80 kasus. Khusus Inggris, kasus sudah ditemukan sejak 7 Mei dan kini terdapat 20 kasus terkonfirmasi.

Sebelumnya cacar monyet memang sering terjadi Afrika Tengah dan  Afrika Barat. Virus ini pertama kali terdeteksi pada monyet penangkaran pada tahun 1958. Kasus manusia pertama tercatat pada tahun 1970.

Penyakit cacar monyet sebenarnya menghilang empat dekade, sampai muncul lagi di 2017. Hingga Mei 2022, 450 kasus telah dilaporkan di negara Afrika.

Baca Juga: Golongan Darah Ini Dikenal Selalu Bahagia

Kasus di luar Afrika secara historis kurang umum. Biasanya terkait dengan perjalanan internasional atau hewan impor. Dalam laporan terbaru, ada 13 negara melaporkan kasus. Terbaru, Israel.

Menurut kayanan kesehatan nansional Inggris, penyakit cacar monyet tergolong langka dan biasanya ringan. Sehingga kebanyakan orang sembuh dan jarang memakan korban jiwa.

Penyakit cacra monyet dapat disebabkan oleh kontak langsung aktivitas seksual, air liur, permukaan yang terkontaminasi, dan biasanya diawali oleh gejala demam serta pelepuhan pada pada kulit.

Apakah berbahaya?

Kasus cacar monyet kadang-kadang bisa lebih parah, dengan beberapa kematian telah dilaporkan di Afrika Barat. Namun, otoritas kesehatan menekankan bahwa secara global risikonya sangat rendah.

Baca Juga: Pangeran Arab Saudi 17 Tahun Koma, Sang Ayah Masih Mengharap Keajaiban

"Sementara penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan sumber infeksi, penting untuk menekankan agar wabah ini tidak menyebar dengan mudah di antara orang-orang dan kontak pribadi yang dekat dengan orang yang terinfeksi," kata Direktur Klinis dan Infeksi Baru di Badan Kesehatan Inggris (UKHSA),Colin Brown.

Cara Penularan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X