global

Raja Charles Diduga 'Bisiki' Trump, Sikap AS ke Rusia Langsung Berbalik 180 Derajat

Senin, 29 September 2025 | 16:42 WIB
Trump bertemu Raja Charles di Kastil Windsor bahas isu Rusia-Ukraina (HukamaNews.com / Net)

Walau detail pembicaraan tak dibuka ke publik, hasilnya terlihat jelas dari pernyataan Trump yang lebih tegas menyoroti Moskow.

Dampak bagi Ukraina dan Rusia

Pergeseran sikap ini memberi angin segar bagi Kiev. Ukraina masih berupaya merebut kembali wilayah-wilayah yang diklaim Rusia, termasuk Donetsk, Lugansk, Kherson, Zaporozhye, dan Krimea.

Sementara Moskow berkali-kali menegaskan bahwa semua wilayah tersebut sudah resmi menjadi bagian dari Federasi Rusia dan tak bisa dinegosiasikan.

Baca Juga: Mengurai Alasan Inggris Akui Palestina yang Memicu Ketegangan dengan Israel

Jika benar Trump mulai sejalan dengan garis keras Eropa, maka strategi Ukraina bisa mendapat dukungan lebih besar dari Washington, terutama dari segi bantuan militer dan diplomasi internasional.

Namun di sisi lain, hal ini juga berisiko memperkeruh hubungan AS–Rusia yang sudah lama berada di titik terendah.

Di media sosial, banyak warganet Ukraina menyambut positif pernyataan Trump terbaru.

Mereka melihat adanya peluang baru agar Barat lebih solid menekan Rusia.

Namun sebagian analis di Amerika menilai sikap Trump bisa berubah-ubah sesuai kalkulasi politik dalam negeri, terutama menjelang pemilu AS.

Baca Juga: Guncang Dunia! PBB Ketok Deklarasi Palestina Bebas Hamas, Mayoritas Negara Arab & Non-Blok Bersatu

Bagi publik Inggris, langkah Raja Charles dipandang sebagai simbol keberpihakan moral kerajaan terhadap demokrasi Eropa Timur.

Meski monarki bersifat konstitusional dan terbatas, pertemuan dengan tokoh dunia masih punya bobot diplomasi tersendiri.

Perubahan sikap Donald Trump terhadap Rusia menunjukkan betapa kompleksnya dinamika diplomasi global.

Pertemuan dengan Raja Charles mungkin terlihat seremonial, tapi faktanya mampu memberi efek domino pada kebijakan luar negeri AS.

Halaman:

Tags

Terkini