Balasan Netanyahu: Sindiran dan Janji Manis Teknologi
Netanyahu menanggapi keras sejumlah delegasi yang bersuara lantang mendukung Palestina.
“Banyak dari mereka yang berperang melawan Israel hari ini akan pergi besok,” sindirnya.
Tak berhenti di sana, ia mencoba menawarkan diplomasi berbasis teknologi.
Netanyahu menegaskan, negara yang mau bekerja sama dengan Israel akan menikmati akses pada inovasi di bidang medis, pertanian, air, pertahanan, hingga kecerdasan buatan.
Strategi ini dipandang sebagai “janji manis” untuk meredakan kritik internasional terhadap operasi militernya.
Baca Juga: Guncang Dunia! PBB Ketok Deklarasi Palestina Bebas Hamas, Mayoritas Negara Arab & Non-Blok Bersatu
Namun, publik global menilai pendekatan itu justru menambah polarisasi. Banyak yang mempertanyakan bagaimana tawaran teknologi bisa sejalan dengan realita serangan brutal di Gaza.
Resonansi di Indonesia dan Dunia
Pidato silang antara Prabowo dan Netanyahu di panggung PBB menimbulkan dampak luas, termasuk di Indonesia.
Media sosial dipenuhi komentar warganet yang memuji sikap tegas Prabowo sekaligus mengecam Netanyahu.
“Indonesia akhirnya bersuara lantang di forum dunia. Bangga dengan Pak Prabowo,” tulis salah satu pengguna X (Twitter).
Di sisi lain, pengamat hubungan internasional menilai momentum ini penting untuk mempertegas posisi Indonesia sebagai kekuatan diplomasi yang diperhitungkan, apalagi dengan statusnya sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.
Baca Juga: Resmi! Realme GT 8 Pro Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5, Murah Tapi Performa Ngeri
Namun, jalan menuju solusi dua negara masih panjang. Dengan kondisi Gaza yang terus digempur dan ketegangan di PBB yang semakin jelas, kepastian diplomasi global masih jauh dari kata final.