Mamdani menanggapi Trump dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, menyebut pernyataannya sebagai "intimidasi."
"Pernyataannya tidak hanya merupakan serangan terhadap demokrasi kita, tetapi juga upaya untuk mengirim pesan kepada setiap warga New York yang menolak bersembunyi, jika Anda berbicara, mereka akan mengejar Anda. Kami tidak akan menerima intimidasi ini," kata Mamdani.
Ketika ditanya tentang komentar Trump di media sosial yang menyebutnya sebagai "Komunis Gila" dalam wawancara dengan ABC News minggu lalu, Mamdani menepis julukan itu, dengan mengatakan dia akan mendorong Trump untuk mempelajari kebijakannya.
Mamdani juga mengatakan dirinya akan bekerja sama dengan Trump dalam hal keterjangkauan, tetapi akan menolak rencana deportasi presiden.
"Wali kota New York City berikutnya harus bekerja sama dengan pemerintahan Trump. Apakah Anda bersedia melakukannya? Apakah Anda akan melakukannya?" tanya Koresponden Politik Senior ABC News Rachel Scott.
"Saya akan bekerja sama dengan pemerintahan Trump jika itu menguntungkan warga New York," kata Mamdani.
"Pendekatan saya tidak akan pernah refleksif, baik dalam hal setuju atau tidak, tetapi jika itu mengorbankan warga New York yang saya dukung, maka tidak, saya tidak akan bekerja sama dengan pemerintahan untuk merugikan orang-orang yang ingin saya wakili."
Mamdani juga menanggapi serangan Trump dalam sebuah wawancara di acara "Meet the Press" di NBC pada hari Minggu.
Ketika ditanya bagaimana tanggapannya ketika disebut komunis, Mamdani berkata, "Tidak."
"Saya sudah harus mulai terbiasa dengan kenyataan, bahwa presiden akan berbicara tentang penampilan saya, bagaimana suara saya, dari mana saya berasal, siapa saya. Pada akhirnya karena dia ingin mengalihkan perhatian dari apa yang saya perjuangkan," kata Mamdani.
"Dan saya berjuang untuk orang-orang pekerja yang dia kampanyekan untuk diberdayakan, yang sejak saat itu telah dia khianati."
Baca Juga: Nothing Phone 3 Resmi Meluncur, Fitur Glyph Bisa Main Game & Kirim Animasi Khusus! Unik Banget!
Dewan Pemilu Kota New York merilis hasil penghitungan suara pilihan berperingkat pada hari Selasa, satu minggu setelah hasil awal yang hanya mencerminkan kandidat pilihan pertama pemilih menunjukkan Mamdani dengan sekitar 44% suara dan Cuomo dengan sekitar 36%.
Mamdani sekarang unggul atas mantan Gubernur Andrew Cuomo dengan selisih 12 poin, 56% berbanding 44%, dalam pemilihan pendahuluan Demokrat, menurut hasil terbaru.
Ini mungkin bukan margin akhir, karena surat suara yang sudah disunting masuk sebelum Dewan Pemilihan mengesahkan pemilihan pada tanggal 15 Juli, meskipun pembaruan selanjutnya tidak diharapkan mengubah siapa yang akan menang.