global

AS Ketar-Ketir, Minta China Turun Tangan Cegah Iran Tutup Selat Hormuz Demi Selamatkan Pasokan Energi Global

Senin, 23 Juni 2025 | 18:50 WIB
Ketegangan Iran dan AS memanas, Selat Hormuz terancam ditutup, China diminta turun tangan cegah krisis energi global. (HukamaNews.com / Net)

Selain potensi krisis energi, kekhawatiran lainnya datang dari lonjakan harga minyak global yang sudah mulai terasa.

Ketegangan antara AS dan Iran, yang juga dipicu konflik antara Israel dan Iran, turut memicu gejolak pasar.

Data dari Investing.com menunjukkan harga minyak mentah Brent naik 2,44 persen menjadi 78,89 dolar AS per barel.

Sementara itu, minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) milik AS ikut melonjak 2,53 persen menjadi 75,71 dolar AS per barel.

Baca Juga: AS Bombardir Fasilitas Nuklir Iran, PBB, Indonesia, hingga Venezuela Buka Suara: Ini Bisa Picu Perang Besar

Kenaikan ini menjadi sinyal awal bahwa pasar merespons serius eskalasi di Selat Hormuz.

Selat Hormuz sendiri dikenal sebagai salah satu titik chokepoint paling krusial di dunia dalam sektor energi.

Setiap gangguan terhadap aliran kapal tanker di wilayah itu bisa memicu ketidakstabilan global, baik dari sisi ekonomi maupun politik.

Meski AS mengklaim memiliki beberapa opsi untuk menangani situasi, permintaan agar negara lain ikut terlibat memperlihatkan bahwa situasi ini tidak bisa ditangani secara sepihak.

Keterlibatan China bisa menjadi kunci penyeimbang, meski belum ada pernyataan resmi dari Beijing terkait respons atas permintaan tersebut.

Baca Juga: Bukan Sekadar Ancaman! Khamenei Sudah Siapkan 3 Suksesor, Rusia Warning Keras Jika Ia Dibunuh Israel

Dalam konteks ini, upaya diplomasi internasional tampaknya menjadi jalur yang paling memungkinkan untuk meredam konflik sebelum menimbulkan dampak yang lebih luas.

Menarik untuk menantikan bagaimana China merespons permintaan AS ini, dan apakah Iran akan mengubah sikapnya di tengah tekanan internasional yang mulai menguat.***

Halaman:

Tags

Terkini