HUKAMANEWS – Nama Kardinal asal Indonesia, Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, menjadi ramai dibicarakan menjadi calon kuat pengganti Paus Fransiskus. Menanggapi respon masyarakat ini, Kardinal Suharyo punya cara tersendiri untuk menjawabnya.
Menurut Duta Besar RI untuk Vatikan Trias Kuncahyono, Kardinal Suharyo menanggapi pertanyaan soal kemungkinan itu dengan senyuman dan candaan ringan.
"Kardinal Indonesia, mewakili Indonesia, mewakili Asia, tertawa dan kemudian, 'Ya peluang saya nol koma nol persen' itu gimana itu," ujar Trias, Rabu 7 Mei 2025.
Trias juga menceritakan bagaimana Suharyo menunjukkan sikap kebersamaan dan solidaritas dalam proses konklaf. Apa pun hasil pemilihan, semua kardinal telah bersepakat untuk mendukung siapa pun yang terpilih, termasuk jika kardinal asal Afrika yang terpilih.
Konflaf akan dimulai pada Rabu, 7 Mei 2025, hari ini. Proses konklaf yang berlangsung tertutup akan dimulai pukul 16.30 waktu setempat atau 21.30 WIB. Setiap kardinal atau lektor yang mengikuti prosesi konklaf akan mulai memberikan suara untuk Paus baru.
Pemilihan Paus bisa saja berlangsung lebih dari satu putaran. Dalam pemilihan Paus pada 2005, prosesnya juga berlangsung selama dua hari dengan empat putaran pemilihan. Pada Konklaf 2005, Paus Benediktus XVI terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik menggantikan Paus Yohanes Paulus II, sedangkan Konklaf 2013 menghasilkan terpilihnya Paus Fransiskus.
Baca Juga: Bill Gates Kirim Surat Ingin Bertemu Prabowo, Bahas Program MBG
Sebanyak 133 kardinal dari 71 negara bersiap memasuki Kapel Sistina pada 7 Mei 2025, semakin memperjelas siapa yang akan menjadi paus baru tidak semudah ditebak.Meski spekulasi ramai beredar, prediksi siapa yang akan menggantikan Paus Fransiskus—yang wafat pada Senin Paskah dalam usia 88 tahun—kali ini jauh lebih rumit.