Namun, bagi pengguna yang telah lebih dulu mengunduh aplikasi ini, layanan DeepSeek masih tetap berfungsi secara normal.
Menariknya, pemblokiran ini hanya berlaku di Italia, sementara di negara Uni Eropa lainnya dan Inggris, aplikasi masih dapat diakses tanpa kendala.
Tak hanya Italia, pemerintah Jerman juga tengah memantau aplikasi DeepSeek dengan serius.
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman menyebut bahwa aplikasi AI berpotensi digunakan untuk mempengaruhi opini publik menjelang pemilu Bundestag pada 23 Februari mendatang.
Baca Juga: Mewah Banget! Samsung Galaxy S25 Ultra Edisi Ouroboros Berlapis Emas, Harga Setara Harga Mobil
Keberadaan aplikasi AI seperti DeepSeek dinilai dapat menimbulkan bias serta mempengaruhi jalannya demokrasi jika tidak diawasi dengan ketat.
DeepSeek baru saja meluncurkan aplikasinya yang bernama DeepSeek R1 pekan lalu.
Dalam waktu singkat, aplikasi ini langsung mendapatkan banyak pengguna baru dan mengalami lonjakan unduhan secara signifikan.
Pihak DeepSeek sendiri belum memberikan tanggapan resmi mengenai pemblokiran yang dilakukan pemerintah Italia.
Keputusan Italia untuk memblokir aplikasi ini memunculkan perdebatan di kalangan pengamat teknologi dan privasi data.
Sebagian pihak menilai bahwa langkah ini perlu dilakukan demi menjaga keamanan data pengguna dan menghindari intervensi dalam sistem demokrasi.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa pemblokiran aplikasi AI seperti DeepSeek bisa menghambat inovasi teknologi.
Terlepas dari kontroversi yang muncul, langkah yang diambil oleh pemerintah Italia ini menunjukkan betapa pentingnya regulasi ketat terhadap aplikasi AI yang semakin berkembang.
Dengan terus meningkatnya penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari, pengawasan ketat terhadap privasi data dan etika teknologi menjadi semakin krusial.***