HUKAMANEWS - Kebakaran hutan mematikan di Los Angeles (LA), yang telah berlangsung selama delapan hari telah menghancurkan ribuan bangunan dan mengungkapkan krisis yang semakin dalam di sektor asuransi California.
Lebih dari 37.000 hektare lahan terbakar sejak malam 7 Januari di berbagai wilayah LA, menyebar dengan cepat karena tiupan angin kencang.
Lebih dari 12.000 bangunan rusak atau tidak dapat digunakan akibat kebakaran hutan tersebut, dengan kerugian ekonomi yang diperkirakan dapat mencapai 150 miliar dolar AS (sekitar Rp2,4 kuadriliun), sementara jumlah korban tewas telah mencapai 24 orang.
Para ahli memperingatkan bahwa perusahaan asuransi mungkin kesulitan untuk menanggung kerusakan yang luas akibat kebakaran hutan ini.
Perubahan iklim telah menyebabkan banjir, badai, dan kebakaran hutan di California, negara bagian dengan populasi terbesar di AS, yang membuat semakin sulit bagi pemilik rumah di daerah berisiko tinggi untuk mendapatkan atau membayar asuransi.
Perusahaan-perusahaan asuransi telah mengurangi penerbitan polis baru di daerah berisiko tinggi dan, dalam beberapa kasus, tidak memperbarui polis yang sudah ada, dan meninggalkan banyak pemilik properti tanpa perlindungan setelah bencana ini terjadi.
Tingginya jumlah pembatalan polis dan kelalaian perusahaan asuransi telah menarik perhatian luas.
Pemilik properti di daerah terdampak melaporkan bahwa perusahaan asuransi besar telah menarik perlindungan kebakaran sebelum kebakaran dimulai.
Wakil Presiden Kamala Harris juga menyoroti bahwa banyak perusahaan asuransi yang membatalkan polis, memperburuk kesulitan bagi keluarga-keluarga yang terdampak.
Laporan menunjukkan bahwa tujuh dari 12 perusahaan asuransi terbesar berdasarkan pangsa pasar telah menghentikan atau membatasi penerbitan polis baru di California.
Baca Juga: Tambah Tujuh KA Tambahan, Libur Isra Miraj dan Tahun Baru Cina Tambah Nyaman
Sebelum kebakaran hutan, sekitar satu dari setiap tujuh rumah di negara bagian itu memiliki polis asuransi kebakaran minimum.
Namun, perusahaan asuransi membatalkan puluhan ribu polis untuk memastikan keberlanjutan keuangan mereka.