HUKAMANEWS - Pandemi Covid 19 telah menjadi salah satu peristiwa paling traumatis dalam sejarah modern. Pandemi ini telah menyebabkan kematian lebih dari 6 juta orang di seluruh dunia, dan kerugian ekonomi yang sangat besar.
Di tengah upaya dunia untuk pulih dari pandemi Covid 19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pandemi berikutnya mungkin sudah dalam perjalanan. WHO menyebut pandemi berikutnya mungkin disebabkan oleh virus “placeholder” hipotesis bernama “Penyakit X” atau “Disease X”.
Dalam sesi panel bertajuk "Mempersiapkan Penyakit X" di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss pada 17 Januari 2024, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa Penyakit X bisa 20 kali lebih mematikan ketimbang Covid 19.
Ghebreyesus mengatakan bahwa Penyakit X bisa menyebabkan kematian hingga 100 juta orang di seluruh dunia.
Lantas, apa itu Penyakit X?
Penyakit X merupakan istilah untuk menggambarkan penyakit yang belum diketahui tapi berpotensi menyebabkan krisis kesehatan global. Istilah ini pertama kali digunakan oleh WHO pada tahun 2018.
WHO memperkirakan bahwa Penyakit X kemungkinan besar berasal dari hewan, dan dapat menyebar ke manusia melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, atau melalui produk hewan yang terkontaminasi.
Baca Juga: Janji Gibran untuk warga Papua: Papua Harus Terus Dibangun, Tidak Boleh Ditinggalkan
Penyakit X dapat disebabkan oleh berbagai jenis patogen, termasuk virus, bakteri, parasit, atau jamur. Penyakit ini dapat berasal dari hewan, manusia, atau lingkungan.
Penyakit X dapat menyebar dengan cepat melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, atau melalui droplet yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Gejala Penyakit X dapat bervariasi tergantung pada patogen penyebabnya. Namun, gejala umum yang mungkin terjadi antara lain demam, batuk, sesak napas, dan nyeri otot.
Baca Juga: Tepis Isu Sakit, Prabowo Keluarkan Jurus Silat Andalan, Jokowi: Sehat Walafiat Begini
Tidak ada pengobatan yang pasti untuk Penyakit X. Namun, pengobatan yang tersedia dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan peluang bertahan hidup.