HUKAMANEWS - Teknologi AI kini bukan cuma mempermudah hidup, tapi juga jadi senjata baru bagi penipu. Di Bandung, masyarakat perlu ekstra hati-hati karena modus penipuan AI makin canggih.
Mulai dari suara tiruan hingga dokumen palsu, korban bisa tertipu dalam hitungan menit.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga Juli 2025 ada lebih dari 70.000 laporan penipuan berbasis AI.
Angka ini memperingatkan kita bahwa ancaman digital tidak lagi hanya soal phishing atau spam biasa.
Kenali ciri-ciri dan modus penipuan AI agar tidak terjebak.
Baca Juga: DJI Rilis RC Mini AG, Remote Mini Satu Tangan untuk Drone Agrikultur, Fiturnya Bikin Kaget
Dengan pemahaman dan sikap waspada, kamu bisa melindungi data pribadi dan asetnya dari kejahatan digital yang makin kompleks.
1. Modus Penipuan Suara AI (Voice Cloning)
Pelaku merekam suara target, bisa keluarga atau teman dekat, lalu mengunggah ke aplikasi voice cloning.
Hasilnya, suara palsu terdengar persis asli.
Korban sering diminta transfer uang mendesak atau informasi sensitif karena percaya itu orang terdekat.
2. Deepfake Video untuk Menipu
Panggilan video dulunya dianggap aman, tapi kini wajah selebritas atau orang dikenal bisa dipalsukan.
Penipu menggabungkan video deepfake dengan voice cloning.