sosok

Profil KH Zulfa Mustofa, Perjalanan dan Perannya Menjaga NU Hingga Dipilih Jadi Pj Ketum PBNU

Rabu, 10 Desember 2025 | 09:53 WIB
KH Zulfa Mustofa menjabat sebagai Pj Ketum PBNU.un, bukan sekadar berbicara. (HukamaNews.com / NU)

HUKAMANEWS - Profil KH Zulfa Mustofa menarik perhatian publik setelah ditetapkan sebagai Pj Ketum PBNU, terutama karena sosoknya selama ini lebih dikenal sebagai pendakwah lapangan yang dekat dengan umat.

Pengalaman panjang dalam mengajar, membina majelis taklim, serta konsistensinya menjaga nilai tradisi keislaman Nusantara menjadikan profil KH Zulfa Mustofa relevan bagi masa depan organisasi besar seperti PBNU.

Dalam dinamika keagamaan, politik kebangsaan, dan narasi moderasi Islam saat ini, penunjukan Pj Ketum PBNU memberikan ruang bagi publik untuk mengenal lebih dekat perjalanan hidup KH Zulfa Mustofa, ulama yang tumbuh tidak hanya dari garis keturunan tokoh, tetapi dari proses panjang mendampingi umat secara langsung.

Baca Juga: Jejak Karir Purbaya Yudhi Sadewa, dari Migas hingga Pasar Modal, Kini Mengemban Amanah Menkeu

Profil: Kisah dan Karakter Seorang Penjaga Nilai NU

Ketika Rapat Pleno PBNU menetapkan KH Zulfa Mustofa sebagai Penjabat Ketua Umum, banyak yang menyebut keputusan itu sebagai momentum penegasan kembali nilai dan prinsip NU di tengah arus deras kontestasi wacana keagamaan.

Bagi sebagian kalangan, status beliau sebagai keponakan dari Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mungkin menjadi sorotan; namun bagi jamaah yang mengenalnya sejak muda, identitas itu bukan yang paling membekas.

Yang melekat justru kesederhanaannya berdakwah, dari mushala kecil, majelis kampung, hingga forum ilmiah terbuka yang dihadiri generasi muda.

Zulfa Mustofa lahir di Jakarta pada 7 Agustus 1977 dari keluarga ulama: KH Muqarrabin dari Pekalongan dan Nyai Hj Marhumah Latifah dari Banten.

Ia tumbuh di tengah lingkungan pesantren yang tak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga adab, kesabaran, dan keberanian menjaga martabat keilmuan di atas perdebatan.

Baca Juga: Bukan Babang Tamvan, Ini Shotaro Odate, Sosok Insinyur Jenius Andalan Honda yang Konsisten dengan Gaya Rambutnya Ala Anime Jepang

Pendidikan formal dan nonformal ia jalani di Jakarta, Pekalongan, kemudian Kajen Pati,di bawah bimbingan tokoh besar seperti KH M A Sahal Mahfudh dan KH Rifai Nasuha.

Di usia 19 tahun, ketika sebagian anak muda baru menemukan arah hidup, Zulfa sudah berdiri di depan jamaah.

Lima belas majelis taklim di Jakarta menjadi saksi kedewasaan dakwahnya.

Ketika rencana belajar ke Timur Tengah tertunda karena sang ayah wafat, banyak orang menilai itulah titik balik yang membentuk karakter leadership dirinya: bukan memimpin karena jabatan, tetapi karena keadaan membutuhkan kehadirannya.

Halaman:

Tags

Terkini