Pada tahun 2000, ia mendirikan Majelis Darul Musthofa, bukan sekadar lembaga pengajian, tetapi ruang aman bagi masyarakat perkotaan untuk belajar agama secara ringan, akurat, dan tidak menghakimi.
Bagi generasi muda yang mencari rujukan keagamaan di tengah banjir informasi digital, kehadiran majelis ini menjadi jawaban sekaligus pagar.
Lebih dari Sekadar Gelar Pj Ketum, Sosok yang Menjaga NU dari Akar hingga Pucuk
Ketika berbicara di forum warga NU, suaranya penuh keyakinan namun tetap merangkul.
Salah satu yang paling diingat masyarakat adalah pesannya bahwa NU berdiri di atas dua fondasi: agama dan kebangsaan.
Narasi itu bukan sekadar slogan; bagi jamaah, itu adalah penutup keraguan bahwa kecintaan kepada tanah air adalah bagian dari ibadah, bukan ancaman identitas.
Baca Juga: Nasib Honorer dan PPPK Masih Menggantung? DPR Tunda Revisi UU ASN, Ada Skema Baru Meritokrasi?
Dalam beberapa ceramah, ia sering mengingatkan bahwa radikalisme kadang lahir bukan dari ajaran, tetapi dari kehilangan ruang dialog.
“Sesama Muslim tidak boleh saling mengkafirkan,” adalah pesan yang terdengar sederhana, namun menjadi krusial di era kala opini tersebar lebih cepat dari argumen.
Di sinilah banyak pengamat melihat relevansi profil KH Zulfa Mustofa bagi masa depan NU yang semakin bergerak di ruang digital.
Keteguhannya menjaga prinsip, rekam jejak pengabdian di akar rumput, serta kemampuannya membingkai Islam yang ramah, ilmiah, dan inklusif, menjadi modal sosial yang sulit diabaikan.
Arah PBNU di Tangan Pendakwah Lapangan
Penetapan KH Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum PBNU membawa ekspektasi baru dari berbagai lapisan umat.
Kalangan muda NU yang aktif di media sosial menantikan pendekatan yang lebih komunikatif dan relevan dengan generasi digital.
Sementara para kiai sepuh berharap nilai-nilai klasik pesantren tetap menjadi fondasi bukan sekadar simbol.
Artikel Terkait
Hery Gunardi, Nakhoda Baru BRI, dari Sukses Membangun BSI hingga Misi Besar di Sektor UMKM
Mbok Yem Penjaga Warung Pecel di Gunung Lawu Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Sakit Pneumonia, Para Pendaki Banyak Kehilangan Sosoknya
Mahfud MD Sampaikan Duka Cita Mendalam Atas Berpulangnya Bunda Iffet, Dikenang Sebagai Sosok Ibu yang Banyak Dicintai
Siapa Dudung Abdurachman? Inilah Rekam Jejak Eks KSAD yang Beri Teguran kepada Hercules
Cara Letkol Teddy Duduk Saat Terima Kunjungan Dubes Rusia Jadi Perhatian, Duduknya Unyu Banget Letkol