sosok

Hening Parlan, Merajut Keimanan dan Keberlanjutan Lingkungan untuk Selamatkan Bumi

Jumat, 22 November 2024 | 21:23 WIB
Hening Parlan, sosok inspiratif yang menjembatani nilai spiritualitas dan aksi nyata untuk menyelamatkan bumi.

Bagi Hening, agama adalah sumber kekuatan yang dapat menggerakkan perubahan. Sebagai seorang Muslim, ia berpegang pada konsep khalifah fil ard (pemimpin di bumi), yang menjadi dasar untuk mendorong tanggung jawab manusia terhadap alam.

Salah satu inisiatif inovatifnya adalah program Hutan Wakaf, yang memadukan konsep wakaf dengan pelestarian lingkungan, menciptakan dampak positif bagi ekosistem dan memberdayakan masyarakat secara ekonomi.

"Agama tidak hanya mengajarkan hubungan dengan Tuhan, tetapi juga dengan alam dan sesama," tutur Hening.

Baca Juga: Hutan Wakaf hingga Fatwa Hijau Menggema di COP29, Aksi Nyata Muhammadiyah Lawan Perubahan Iklim

Dalam perannya di Muhammadiyah, Hening mendorong penerbitan fatwa tentang pertambangan dan transisi energi yang berkeadilan. Ia juga memilih pendekatan komunikasi berbasis harapan daripada narasi apokaliptik, sehingga pesan-pesan lingkungan lebih mudah diterima masyarakat.

Hening melihat perempuan dan pesantren sebagai kekuatan strategis dalam mewujudkan keberlanjutan. Perempuan, yang sering menjadi pengelola utama rumah tangga, dapat memainkan peran penting dalam mengurangi limbah dan mendorong praktik keberlanjutan. Sementara itu, pesantren, sebagai pusat pendidikan, dapat menjadi laboratorium perubahan dengan menerapkan praktik penghijauan dan penggunaan energi terbarukan.

Di kancah internasional, Hening membawa suara Indonesia ke forum penting seperti Conference of the Parties (COP), ajang pertemuan para pemimpin dunia untuk membahas perubahan iklim. Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas agama dapat menciptakan solusi nyata bagi krisis lingkungan global.

“Ketika agama, budaya, dan keberlanjutan bersatu, solusi tidak lagi terasa mustahil,” ujar Hening.

Baca Juga: Rekomendasi 6 Jenis Tanaman Hias Indoor Penyaring Udara Alami yang Mudah Ditanam, Lidah Mertua Hingga Sirih Gading

Menyatukan Keimanan dan Tindakan Nyata

Hening percaya bahwa setiap langkah kecil—mulai dari menanam pohon hingga mengurangi sampah plastik—adalah bentuk tanggung jawab moral terhadap bumi. Kolaborasi adalah kunci, tetapi ia menegaskan bahwa keyakinan mendalam terhadap tanggung jawab manusia terhadap alam adalah fondasi dari semua aksi.

Kisah Hening Parlan mengingatkan kita bahwa krisis lingkungan bukan hanya soal teknologi, melainkan juga tentang hati, nilai-nilai, dan keyakinan. Dengan visi besar yang ia bawa, Hening telah membuktikan bahwa perubahan yang berkeadilan dan berkelanjutan adalah sesuatu yang mungkin.*** 

Halaman:

Tags

Terkini