Tertekan dengan jam kerja berlebihan sepanjang hari hingga malam, lalu pingsan di depan Izakaya atau Tachinomi.
Namun gambaran Salaryman untuk Odate tak seperti itu.
Baca Juga: Serius Cuma Rp2 Jutaan? Ponsel Infinix Hot 60 Pro Bawa Spek Sultan Harga Ramah di Kantong
Sebagai salah satu insinyur utama Honda, jabatannya sedikit di atas rata-rata karyawan kantoran, tetapi itu seharusnya menjadi alasan yang lebih kuat baginya untuk tampil formal dan seragam yang sesuai dengan citra eksekutif Jepang ideal.
Namun Odate memilih gaya unik dengan tampilan rambut anime badboy.
Jawaban singkatnya adalah meskipun Odate-san bekerja untuk perusahaan besar Jepang, dia tidak bekerja dalam budaya perusahaan Jepang yang umum.
Rahasianya terletak pada filosofi Honda yang secara khusus membedakannya dari yang lain.
"Menghormati Individu."
Kedengarannya seperti slogan kosong yang biasa direkayasa oleh para manajer SDM perusahaan Australia atau Amerika.
Baca Juga: Hilang Misterius! Pria Diduga ASN Kemendagri Ditemukan Tak Bernyawa Tanpa Kepala di Kali Ciliwung
Namun ini memang merupakan prinsip inti yang berakar pada pendiri perusahaan, Soichiro Honda, seorang yang terkenal dengan semangat yang tidak konvensional dan kreatif.
Filosofi ini didukung oleh tiga elemen kunci, inisiatif, kesetaraan, dan kepercayaan.
Ini adalah strategi bisnis aktif yang dirancang untuk menarik dan mempertahankan orang-orang yang berpikir berbeda.
Untuk seorang insinyur seperti Odate, yang terlihat seperti baru saja selesai memerankan Jin dalam film Tekken live-action, potongan rambutnya bukan sekadar gaya punk pemberontak SMA.
Meskipun jelas juga begitu.
Artikel Terkait
Profil Liang Wenfeng, Pendiri Sekaligus Sosok Visioner di Balik Kesuksesan DeepSeek AI
Masya Allah, dokter Richard Lee Putuskan Menjadi Mualaf Usai Renungi Ujian dalam Perjalanan Hidupnya
Hery Gunardi, Nakhoda Baru BRI, dari Sukses Membangun BSI hingga Misi Besar di Sektor UMKM
Mahfud MD Sampaikan Duka Cita Mendalam Atas Berpulangnya Bunda Iffet, Dikenang Sebagai Sosok Ibu yang Banyak Dicintai
Berkat Fotografer Legendaris Asal Perancis Henri Cartier-Bresson, Soekarno Kampanyekan Indonesia Negara yang Merdeka dan Berdaulat
Calon Peraih Nobel yang Juga Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese, Terang-terangan Tuding Trump Pelanggar HAM di Palestina