Siapa Dudung Abdurachman? Inilah Rekam Jejak Eks KSAD yang Beri Teguran kepada Hercules

Ia resmi pensiun sebagai KSAD pada tahun 2023 dan kini mengemban tugas sebagai penasihat khusus Presiden dalam bidang pertahanan.

Lahir di Bandung, Dudung dikenal sejak remaja sebagai pribadi pekerja keras. Sebelum menapaki dunia militer, ia sempat menjadi loper koran dan penjual kue klepon demi membantu keluarganya.

Ia masuk Akademi Militer (Akmil) pada 1988 dan mulai mengabdi sebagai perwira TNI AD.

Karier militernya mencatatkan sejumlah jabatan strategis. Dudung pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Gubernur Akademi Militer, dan Panglima Kodam Jayakarta.

Baca Juga: Bongkar! Nama Budi Arie Muncul di Kasus Judol, Diduga Minta Jatah 50 Persen dari Pengamanan Situs Nakal

Selama menjabat, ia dikenal sebagai figur yang disiplin dan berwawasan luas.

Dudung juga menjadi perbincangan publik saat memerintahkan prajuritnya mencopot spanduk dan baliho eks pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, yang sempat memicu kontroversi.

Pendidikan militer yang ditempuhnya cukup lengkap, mulai dari AKABRI, Seskoad, Sesko TNI, hingga Lemhannas.

Selain itu, Dudung juga menyelesaikan pendidikan tinggi umum hingga gelar doktor di bidang ekonomi dan menjadi guru besar manajemen strategis di Sekolah Tinggi Hukum Militer.

Sepanjang kariernya, Dudung memegang banyak posisi di berbagai unit TNI AD, seperti komandan batalyon, kasdim, dan staf operasi di berbagai daerah.

Pada tahun 2015, ia diangkat sebagai Wakil Gubernur Akmil dan naik jabatan hingga akhirnya menjadi KSAD.

Baca Juga: Detik-detik Mengerikan Kecelakaan Elf Tawangmangu, Rem Blong Bikin Penumpang Terjatuh dan Tewas, Ini Kisah Korban yang Selamat!

Terakhir, data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada Januari 2025 mencatat total kekayaan Dudung mencapai Rp13,3 miliar.

Dudung Abdurachman adalah contoh perjalanan karier militer yang penuh dedikasi dan terus berkembang hingga memasuki posisi strategis di pemerintahan.

Tegas dalam mengambil keputusan dan menjaga tata krama, ia tetap menjadi sosok penting di bidang pertahanan nasional.***