Hery Gunardi, Nakhoda Baru BRI, dari Sukses Membangun BSI hingga Misi Besar di Sektor UMKM

photo author
- Selasa, 25 Maret 2025 | 06:00 WIB
Hery Gunardi resmi pimpin BRI usai sukses membangun BSI.  (HukamaNews.com / Dok BRI)
Hery Gunardi resmi pimpin BRI usai sukses membangun BSI. (HukamaNews.com / Dok BRI)

Pada 2021, Hery ditunjuk sebagai Direktur Utama pertama BSI setelah berhasil memimpin merger tiga bank syariah milik BUMN, yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.

Di tangannya, BSI tumbuh pesat menjadi bank syariah terbesar di Indonesia dan masuk dalam daftar 10 bank syariah global dengan kapitalisasi pasar terbesar.

Transformasi BRI dan Fokus pada UMKM

Kini, dengan kepemimpinan baru di BRI, Hery membawa visi besar dalam memperkuat sektor UMKM di Indonesia.

Baca Juga: SURABAYA MELAWAN!! Aparat Lupa Surabaya Dibangun di Atas Darah, Sikap Represif Aparat Culik Mahasiswa yang Tak Berdaya Jadi Sorotan

Dengan pengalaman luas dalam digitalisasi dan transformasi perbankan, ia diharapkan mampu membawa inovasi yang lebih inklusif bagi pelaku usaha kecil dan menengah.

Langkah ini sejalan dengan misi BRI yang telah lama menjadi tulang punggung permodalan bagi sektor UMKM.

“Transformasi budaya dan digital akan terus kami dorong. Insan BRILian harus menjadi talenta terbaik dengan daya saing tinggi agar dapat memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat,” tegasnya.

BRI saat ini terus memperkuat digitalisasi layanan dengan inovasi produk yang lebih ramah bagi pelaku usaha kecil.

Baca Juga: Belajar Bahasa: 27 Kata Serapan Resmi dalam KBBI yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Melalui berbagai inisiatif, bank ini berkomitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperluas akses permodalan bagi UMKM agar dapat bersaing di pasar global.

Kesuksesan BSI, Modal Kuat bagi BRI

Keberhasilan Hery dalam mengelola BSI menjadi bukti kemampuannya dalam membawa perubahan besar.

Di bawah kepemimpinannya, BSI mencatatkan lonjakan aset hingga Rp408,61 triliun pada akhir 2024, meningkat 15,55% secara tahunan.

Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 11,46% menjadi Rp327 triliun, sementara pembiayaan naik 15,88% mencapai Rp278 triliun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X