pendidikan

Ardian Hafidz Annafi, Anak Kuli Bangunan Asal Boyolali Jadi Rebutan 7 Kampus Top Dunia

Rabu, 18 Mei 2022 | 16:19 WIB
Ardian Hafidz Annafi (instagram @ussfeeds)

Hukamanews.com - Ardian Hafidz Annafi berhasil menjadi rebutan 7 kampus top dunia. Ketujuh kampus tersebut tersebar di beberapa negara seperti Kanada, Selandia Baru, dan Australia. Tekun Belajar dan rajin membaca buku merupakan faktor yang membuatnya berhasil mendapatkan prestasi ini. 

Adapun 7 kampus top dunia yang melirik Ardian Hafidz Annafi itu adalah University of Toronto, University of British Columbia (UBC), The University of Western Australia, Wageningen University, University of Otago, Curtin University, dan Victoria University of Wellington. Masing-masing dari kampus ini masuk dalam top 100 dan top 200 dunia versi QS World University Rankings (WUR).

Di antara 7 kampus top dunia itu, Ardian Hafidz Annafi akhirnya menjatuhkan pilihannya pada The University of British Columbia (UBC) dengan mengambil jurusan ilmu sains.

Baca Juga: Bangga!, 10 Negara Ini Ternyata Lancar Berbahasa Indonesia

Nantinya, seluruh biaya studi Ardian Hafidz Annafi di Bachelor of Science, UBC, akan dibiayai penuh oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Lantas, siapa sebenarnya Ardian Hafidz Annafi?

Ardian Hafidz Annafi adalah siswa SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, Jawa Tengah. Remaja kelahiran 20 Juni 2004 ini datang dari keluarga yang sederhana. Ayahnya, Hardiyono (48) sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan. Sedangkan sang ibu Yuni Puji Astutui (43) adalah seorang buruh cuci.

Orangtua Ardian mengaku sangat terkejut, bahkan tidak tahu anaknya diterima di sejumlah universitas ternama di Kanada, Selandia Baru, dan Australia. Sang ibu, Yuni, mengaku mendapat informasi jika anaknya diterima di universitas luar negeri justru dari grup WhatsApp orang tua SMA Pradita Dirgantara.

"Saya terharu, senang gembira. Alhamdulillah anak saya diterima di kampus luar negeri," ujarnya yang tak kuasa membendung air mata.

Berprestasi Sejak Kecil

Mardiyono mengakui jika sejak kecil prestasi akademik anaknya memang sudah terlihat. Sejak SD, anaknya selalu masuk peringkat 10 besar di kelasnya. Bahkan, katanya, sejak kelas 4 SD selalu peringkat pertama.

Baca Juga: Mengulik Sejarah Ketupat yang Penuh Makna

Ardian, tutur Mardiyono, sejak kecil lebih senang membaca ketimbang bermain bersama teman-temannya. Kebiasaan itu terus berlanjut hingga Ardian melanjutkan sekolah di SMPN 1 Boyolali. Setiap waktu luang selalu digunakan untuk belajar.

Mardiyono berharap sang anak dapat menyelesaikan studinya dengan lancar. Dia juga memohon doa restu tetangga dan masyarakat Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini

Sekolah Tak Ada PR, Menguntungkan Siswa Atau Siapa

Selasa, 24 Juni 2025 | 19:57 WIB