HUKAMANEWS - Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan, terus berkembang dan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.
Salah satu topik yang sering menjadi perdebatan di kalangan pengguna bahasa Indonesia adalah penggunaan kata "jajaki" dan "jajagi". Mana yang benar? Mari kita bahas lebih lanjut.
Apa Itu "Jajaki" dan "Jajagi"?
Kata "jajaki" dan "jajagi" sering kali muncul dalam percakapan sehari-hari, terutama ketika kita berbicara tentang melakukan peninjauan atau pemeriksaan terhadap sesuatu.
Namun, kedua kata ini sering kali membingungkan karena terdengar mirip, tetapi apakah keduanya benar-benar memiliki makna yang sama?
Arti dan Penggunaan Kata "Jajaki"
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "jajaki" berasal dari kata dasar "jajak" yang berarti langkah atau jejak.
"Menjajaki" berarti melakukan peninjauan awal terhadap sesuatu untuk mengetahui keadaannya. Contoh penggunaannya adalah:
- "Pemerintah akan menjajaki kemungkinan kerjasama dengan negara tetangga."
- "Sebelum memutuskan membeli rumah, dia menjajaki beberapa lokasi terlebih dahulu."
Arti dan Penggunaan Kata "Jajagi"
Di sisi lain, "jajagi" tidak ditemukan dalam KBBI sebagai bentuk yang baku. Namun, dalam praktiknya, kata ini sering digunakan oleh sebagian orang dengan maksud yang sama seperti "jajaki".