oase

Eksistensi Kucing di Era Digital, Berbagai Ekspresi Gemas Nan Lucu Anabul Warnai di Berbagai Platform Media Sosial

Sabtu, 30 Maret 2024 | 20:30 WIB
Eksistensi kucing memikat hati netizen dan menjadi fenomena yang tak terelakkan di media sosial. (Anton Dios - Freepik / HukamaNews.com)

Kemudian, ada aspek relatabilitas.

Kucing, dengan semua kebiasaan unik mereka, seringkali dianggap merefleksikan perilaku manusia.

Dari kebutuhan akan kenyamanan hingga keinginan untuk diperhatikan, kita bisa melihat diri kita sendiri dalam aksi mereka.

Baca Juga: KPK Bergerak Cepat Usut Dugaan Pemerasan oleh Oknum Jaksa, Upaya Pemberantasan Korupsi Terus Berlanjut

Ini menciptakan ikatan emosional antara penonton dan konten kucing, membuatnya lebih menarik untuk dibagikan dan dikomentari.

Dalam konteks pemasaran digital, kucing adalah emas murni.

Merek dan influencer telah lama menyadari bahwa kucing adalah magnet untuk engagement.

Baca Juga: Belajar Bahasa: Advokat atau Adpokat, Mana yang Benar Menurut KBBI?

Postingan yang menampilkan kucing cenderung mendapatkan lebih banyak suka, komentar, dan bagikan dibandingkan konten tanpa elemen menggemaskan ini.

Itulah sebabnya, tidak jarang kita melihat kucing menjadi "wajah" dari berbagai kampanye iklan atau bahkan menjadi influencer mereka sendiri.

Namun, di balik semua ini, terdapat pesan yang lebih dalam tentang bagaimana kita berinteraksi dengan hewan peliharaan kita di era digital.

Baca Juga: Belajar Bahasa: Mana yang Benar, Umat Muslim atau Umat Islam? Yuk Cek Penjelasan yang Memecahkan Kebingungan

Di satu sisi, fenomena kucing di media sosial memperkuat ikatan antara manusia dan hewan, meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan hewan dan adopsi.

Di sisi lain, ini juga menimbulkan pertanyaan tentang privasi dan kesehatan mental hewan yang terpapar terus menerus di media sosial.

Sebagai kesimpulan, kucing telah merebut hati dunia digital bukan hanya karena keimutan mereka, tetapi karena mereka mencerminkan aspek kemanusiaan kita: kebutuhan akan hiburan, cinta, dan koneksi.

Halaman:

Tags

Terkini

Jukung Julak: Rumah Makan yang Menyimpan Ribuan Doa

Rabu, 19 November 2025 | 20:13 WIB

Soal Gelar Pahlawan Soeharto, Saya Berbeda Pandangan

Minggu, 9 November 2025 | 06:05 WIB

45 Tahun WALHI: Gerakan Tanpa Kultus

Jumat, 17 Oktober 2025 | 15:38 WIB

Ketika Para Ibu Sudah Turun ke Jalan

Senin, 31 Maret 2025 | 13:18 WIB