HUKAMANEWS.com – Bahaya narkoba masih mengintai di wilayah Jawa Tengah. Untuk itu, Pemerintah Jawa Tengah meminta peran serta dari ulama untuk ikut memberantas bahaya narkoba.
Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan para ulama mampu memberikan penguatan mental spiritual kepada anak – anak muda dan masyarakat agar terhindar narkoba. Hal ini serius dilakukan dalam program Gerakan Nasional Anti Narkoba Majelis Ulama Indonesia.
“Setiap ulama harus berkomitmen untuk melawan narkoba. Salah satunya dengan memunculkan formula yang tepat untuk memberantas narkoba. Termasuk bagaimana cara agar semua orang dapat berbicara keras tentang narkoba," kata Ganjar usai membuka Rapat Koordinasi Ganas Anar MUI di Hotel Metro Park View, Semarang, Selasa ( 29/11/22 )
Baca Juga: Hore! Pemerintah Turunkan Bunga KUR Super Mikro Jadi 3 Persen
Sebagai gambaran, Ganjar menyebut data pengungkapan kasus narkoba yang dilakukan oleh Polda Jawa Tengah selama periode Januari – Juli 2022 ada sekitar 1.115 kasus dengan menyeret sebanyak 1.426 tersangka.
Bersama Bea Cukai, berhasil terungkap 509,7 gram sabu yang dipasok dari jaringan Afrika.
“Memprihatinkan, bahkan sekitar 82,4 persen anak berstatus pemakai. Sementara 47,1 persen berprofesi sebagai pengedar, dan sisanya 31,4 persen sebagai kurir. Kalau generasi kita koplo bagaimana mau menghadapi tantangan dunia ke depan.” tegas Ganjar
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Terima Audiensi Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I)