Reisa: Jangan Lengah, Subvarian BA.4 dan BA.5 Menyebar Lebih Cepat

photo author
- Jumat, 17 Juni 2022 | 14:44 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Perubahan Perilaku dr Reisa Broto Asmoro mengatakan Covid-19 varian Omicron sub varian BA.4 dan BA.5 menyebar lebih cepat.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Perubahan Perilaku dr Reisa Broto Asmoro mengatakan Covid-19 varian Omicron sub varian BA.4 dan BA.5 menyebar lebih cepat.

Hukamanews.com – Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Reisa Broto Asmoro menjelaskan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Reisa mengungkapkan virus SARS-CoV-2 varian Omicron sub varian BA.4 dan BA.5 kemungkinan menyebar lebih cepat.

"Omicron sub varian BA.4 dan BA.5 ini memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat," kata Reisa saat memberikan keterangan pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat 17 Juni 2022.

Menurut Reisa, berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Covid-19 varian BA.4 dan BA.5 pertama kali diketahui pada 6 Juni 2022 dengan kasus terdeteksi positif sebanyak 4 orang. Kemudian, pada 12 Juni 2022 bertambah menjadi 20 kasus positif di Indonesia.

Pasien yang tertular Omicron sub varian BA.4 dan BA.5 rata-rata terkena gejala ringan. Reisa mengatakan, sejauh ini hanya ada satu pasien yang bergejala sedang dengan keluhan batuk dan sesak napas, sakit kepala, mual muntah, dan sakit perut.

Baca Juga: Membaca Karakter Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Reisa pun mengingatkan, sub varian ini dapat menyebabkan lonjakan kasus kembali.

“Sebaiknya kita menelaah pengalaman atau fakta yang terjadi di Indonesia dari tahun-tahun sebelumnya," kata dia.

Disebutkan bahwa secara historis, kenaikan kasus selalu terjadi bersamaan dengan munculnya varian baru yang termasuk varian of concern seperti varian Delta pasca masa Idul Fitri tahun 2021 serta varian Omicron pasca libur Natal dan Tahun Baru 2022.

"Kenaikan jumlah kasus positif dan aktif biasanya terjadi dari dua hingga empat minggu pasca diindentifikasinya varian baru yang muncul," jelas Reisa.

Baca Juga: Menkes: Juli Puncak Kasus Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Pada gelombang sebelumnya, lanjut Reisa, kenaikan kasus terjadi setelah 20 hingga 35 hari pasca hari raya. Dan, kasus puncak terjadinya pada hari ke-43 hingga hari ke-65 setelah hari raya.

"Oleh karena itu, kita tidak boleh lengah dan tetap harus waspada, terutama dengan hadirnya sub varian baru yang dinyatakan oleh WHO sebagai varian of concern telah ada di sekitar kita. Persiapkan diri dengan baik," kata Reisa.

Pada 16 Juni 2022, penambahan kasus positif Covid-19 secara nasional sebanyak 1.173 kasus, 509 orang sembuh, dan meninggal sebanyak 3 orang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X