nasional

Inovasi Rompi Penurun Suhu untuk Atasi Heat Stroke Saat Musim Haji

Minggu, 3 Juli 2022 | 07:00 WIB

Hukamanews.com – Cuaca panas pada musim haji kali ini, membuat was-was bagi para jamaah calon haji, terutama yang telah berusia lanjut. Namun, kabar baik datang dari Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, di mana mereka membuat inovasi berupa rompi penurun suhu.

Inovasi ini memanfaatkan teknologi carbon cool yang didesain menjadi set rompi penurun suhu.

Kegunaan rompi penurun suhu ini untuk mengatasi sengatan panas atau heat stroke pada jemaah haji di Armuzna. Rompi ini akan dipakai oleh petugas yang mobile dan jemaah yang membutuhkannya.

“Rompi penurun suhu ini merupakan inovasi pelayanan kesehatan di musim haji 1443 H, untuk penanganan kasus heat stroke yang mungkin terjadi di musim haji 2022 ini,” ujar Tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sekaligus tim peneliti, dr Suzy Indharty, di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Jumat 1 Juli 2022.

Baca Juga: Jenderal (Purn) Hoegeng Imam Santoso: Integritas tanpa Batas

Dokter Suzy mengatakan, rompi penurun suhu ini bisa untuk mengatasi maupun untuk pencegahan.

“Jadi tergantung nanti berapa pack (pack isi karbon cool di dalam rompi) yang dikasih," lanjutnya.

Suzy menerangkan bila pack isi karbon diisi penuh di dalam rompi maka bisa dipakaikan untuk pasien-pasien yang terkena heat stroke. Kalau untuk pencegahan, bisa setengah pack.

Dasar bahannya adalah techno cool yakni karbon yang bisa bertahan 8-12 jam. Di mana bila dibandingkan dengan ice atau gel pack biasa hanya bertahan 1-2 jam.

Baca Juga: Puluhan Tahun Menabung, Tukang Becak Ajak Istri Naik Haji

"Nah ini sudah diteliti di Indonesia dan kita akan mencoba di suhu ekstrem karena di sini (Arab Saudi) bisa 40 sampai 50 derajat celsius, bahkan di atas 50 derajat pada 2015, 57,3 derajat celsius," ucap Suzy.

Rompi ini berwarna gelap dengan berat sekitar 2 kilogram. Di dalam rompi, ada banyak kantong tempat untuk menaruh pack berisi carbon cool. Carbon cool juga akan ditempatkan di bagian kepala rompi.

Dalam penggunaanya, pasien akan dipakaikan rompi lengkap dengan decker untuk meredam saraf-saraf sensorik yang banyak dibagian tubuh terbuka yang tersengat matahari yaitu bagian lengan, paha, dan betis. Dalam keadaan emergency, techno cool bisa langsung ditempelkan di tubuh pasien.

Koordinator Surveilans PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan Prof. Rustika, memastikan teknologi ini sangat dibutuhkan untuk penanganan heat stroke pada jamaah haji. Inovasi ini perlu mendapatkan dukungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional agar dapat digunakan secara massal.

Halaman:

Tags

Terkini