Mobil itu dibeli Ridwan Kamil dari Ilham Akbar Habibie, namun RK baru membayar Rp1,3 miliar dari total harga Rp2,6 miliar.
Sebuah motor Royal Enfield, yang ternyata bukan atas nama RK, melainkan ajudannya. Namun penyidik menduga kendaraan itu masih terkait dengan aliran dana dalam dugaan korupsi tersebut.
Menurut penelusuran KPK, temuan-temuan ini menjadi bagian penting dalam memetakan aliran dana serta hubungan para pihak yang kini ditetapkan sebagai tersangka.
Lima Tersangka dan Dugaan Kerugian Negara Rp222 Miliar
KPK telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan iklan Bank BJB.
Kasus ini diduga merugikan negara sekitar Rp222 miliar, angka yang membuat publik kembali menyoroti tata kelola di sektor perbankan daerah.
Baca Juga: Reuni Akbar 212 Digelar Besok di Monas, Ribuan Peserta hingga Sejumlah Pejabat Dijadwalkan Hadir
Praktisi hukum menilai kasus ini berpotensi mengungkap pola baru pengadaan jasa periklanan di BUMD yang selama ini dinilai rawan manipulasi anggaran.
Opini publik di media sosial pun terbelah: sebagian mendorong KPK bertindak transparan dan cepat, sementara sebagian lain meminta lembaga antirasuah tidak mengaitkan nama pejabat sebelum bukti kuat terbuka ke publik.
Kapan Ridwan Kamil Hadir di KPK?
Hingga kini, KPK belum memberikan kepastian apakah Ridwan Kamil akan hadir pada hari Selasa, Rabu, Kamis, atau Jumat pekan ini.
Asep hanya menegaskan bahwa surat panggilan sudah dikirim dan diperkirakan telah diterima.
“Panggilan sudah kita layangkan, jadi tinggal ditunggu,” kata Asep.
Publik kini menanti apakah mantan Gubernur Jawa Barat itu akan memenuhi panggilan KPK tepat waktu atau meminta penjadwalan ulang seperti sejumlah saksi lain di kasus serupa.
Kasus pengadaan iklan Bank BJB memasuki babak penting pekan ini, seiring dijadwalkannya pemeriksaan Ridwan Kamil sebagai saksi.