Perbedaan skor yang cukup signifikan ini membuat Galaxy A37 berpotensi menjadi salah satu perangkat kelas menengah paling bertenaga di kelasnya saat dirilis nanti.
Samsung Tetap Bungkam Soal Spesifikasi Lain, Tapi Ekspektasi Pengguna Menguat
Hingga kini, Samsung belum mengonfirmasi spesifikasi tambahan dari Galaxy A37, termasuk desain, kamera, baterai, serta fitur unggulan lain.
Meski begitu, pola perilisan Samsung selama tiga tahun terakhir dapat menjadi indikator beberapa prediksi realistis:
Kemungkinan membawa layar OLED 120Hz seperti pada A36.
Peningkatan pada kamera utama, mengingat persaingan mid-range semakin ketat.
Baterai minimal 5.000 mAh dengan fast charging di rentang 25W.
Dukungan pembaruan software minimal 4 tahun, sebagaimana standar perangkat Samsung saat ini.
Selain itu, kemunculan firmware Galaxy A37 di server Samsung beberapa waktu lalu memperkuat tanda bahwa perangkat ini sudah memasuki tahap finalisasi.
Di forum dan media sosial, kemunculan skor Geekbench ini memicu berbagai reaksi.
Sebagian pengguna menyambut positif karena performanya terlihat meningkat cukup signifikan.
Namun sebagian lainnya masih menunggu apakah Samsung akan memperbaiki beberapa kekurangan Galaxy A36, terutama di sisi kamera low light dan efisiensi baterai.
Kalangan pemerhati teknologi juga menyoroti penggunaan Exynos 1480. Jika Samsung berhasil mengoptimalkannya, Galaxy A37 berpotensi menjadi “kuda hitam” di segmen harga Rp3–4 jutaan.