Banyak netizen yang mengucapkan selamat atas gelar doktornya, namun ada pula yang menyoroti momentum kemunculannya pasca-kasus penjarahan yang belum tuntas di mata publik.
“Setidaknya beliau menunjukkan sisi akademisnya, semoga ilmu hukumnya bisa benar-benar diterapkan untuk perbaikan sistem hukum kita,” tulis salah satu komentar di platform X.
Sementara lainnya berkomentar lebih kritis, mempertanyakan apakah disertasi tentang korupsi itu juga akan diikuti langkah nyata dalam politik dan kebijakan publik.
Kemunculan Ahmad Sahroni di ruang publik lewat momentum akademik ini bisa disebut sebagai “comeback bernilai intelektual.”
Bukan sekadar penampilan simbolik, tapi juga membawa pesan: bahwa pendidikan dan hukum masih menjadi pilar penting dalam karier politiknya.
Jika benar ada “kejutan” pada 10 November seperti yang diisyaratkan Bro Ron, publik tampaknya akan menantikan langkah baru dari politisi flamboyan yang kini bergelar Doktor Ilmu Hukum tersebut.***