nasional

Di Tengah Gempuran AI dan Disinformasi, Local Media Summit 2025 Perkuat Ketahanan Media Lokal demi Ekosistem Informasi yang Sehat

Selasa, 7 Oktober 2025 | 11:05 WIB
Suasana meriah acara kick off Local Media Summit 2025 di Jakarta, 7 Oktober 2025

HUKAMANEWS — Di tengah derasnya arus informasi digital dan ancaman keberlanjutan bisnis media, para pemimpin media lokal dari seluruh Indonesia kembali berkumpul dalam ajang Local Media Summit (LMS) 2025.

Acara tahunan yang digagas Suara.com dan International Media Support (IMS) ini digelar pada 7–8 Oktober 2025 di Hotel JW Marriott, Jakarta, dengan mengusung tema “Digital Media Sustainability for a Healthy Information Ecosystem.”

LMS menjadi ruang pertemuan strategis bagi ratusan pengelola media lokal, jurnalis, kreator konten, akademisi, pembuat kebijakan, dan investor untuk membahas masa depan ekosistem media Indonesia.

Sejak pertama kali digelar pada 2022, LMS berkembang menjadi forum terbesar bagi media lokal untuk berbagi praktik terbaik, memperkuat kolaborasi, dan mencari solusi atas tantangan bersama.

 

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menegaskan pentingnya forum ini di tengah situasi media yang “tidak baik-baik saja.” Ia menyinggung pemotongan anggaran pemerintah, menurunnya kondisi ekonomi, dan munculnya teknologi kecerdasan buatan (AI) yang mengubah pola konsumsi informasi publik.

“Local media adalah garda terdepan dalam menyebarkan informasi kredibel. Melalui LMS, kita berharap media lokal mampu berinovasi, berjejaring, dan menemukan model bisnis baru agar tetap menjadi pilar demokrasi,” ujarnya.

Tahun ini, lebih dari 50 narasumber hadir dalam berbagai sesi diskusi, workshop, dan coaching clinic. Isu-isu yang dibahas meliputi disinformasi, perubahan perilaku audiens, hingga diversifikasi usaha media tanpa melanggar kode etik jurnalistik.

Suwarjono menambahkan, audiens saat ini tidak lagi membaca berita di situs web, melainkan berpindah ke media sosial.

“Perubahan ini luar biasa cepat. Kita harus belajar beradaptasi agar tetap relevan,” katanya.

 

Dalqm sambutaanya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, menyebut kehadiran lebih dari 200 peserta dari berbagai daerah mencerminkan keberagaman suara media lokal di Indonesia.

“Media lokal merepresentasikan wajah Indonesia yang majemuk. Dari data Dewan Pers, ada lebih dari 51.800 media di Indonesia, dan sekitar 70 persennya berbasis digital. Ini potensi besar, tapi juga tantangan untuk menjaga kredibilitas dan keberlanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Pers, Abdul Manan, menyoroti tiga persoalan utama yang dihadapi media lokal: keberimbangan berita, persoalan hukum, dan model bisnis.

Halaman:

Tags

Terkini