nasional

Tuntutan 17 Plus 8 Pasca Demo Agustus, Tom Lembong: Perubahan Bisa Mengguncang Negeri Hanya dari Sebutir Beras!

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB
Tom Lembong bicara soal tuntutan 17 plus 8 dan analogi sebutir beras di papan catur (HukamaNews.com / Instagram @tomlembong)

HUKAMANEWS – Gelombang aspirasi publik pasca aksi demonstrasi besar akhir Agustus 2025 masih terus jadi bahan diskusi hangat.

Dari aksi tersebut, lahir tuntutan 17 plus 8, sebuah rangkuman suara massa yang menuntut adanya perubahan dalam sistem pemerintahan Indonesia.

Munculnya tuntutan ini bukan hanya memantik respons dari pengamat politik, tapi juga dari tokoh nasional.

Salah satunya adalah eks Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong atau akrab disapa Tom Lembong, yang menilai aspirasi tersebut bisa menjadi momentum penting untuk perubahan bertahap di Indonesia.

Baca Juga: Bongkar Fenomena Mental Stunting Pejabat Jadi Sumber Korupsi dan Krisis Demokrasi di Indonesia

Lewat siniar YouTube Raymond Chin pada Jumat, 12 September 2025, Tom Lembong menyebut tuntutan 17 plus 8 ibarat langkah kecil pertama yang bisa melahirkan gelombang besar bila dikerjakan konsisten.

Analogi yang ia gunakan pun menarik: perubahan itu seperti sebutir beras yang mampu membuat satu kerajaan kewalahan.

Tom Lembong: Perubahan Tak Bisa Sekejap

Menurut Tom Lembong, perubahan sistem pemerintahan tidak bisa dicapai dalam satu malam. Dibutuhkan proses panjang, konsistensi, dan tahapan yang jelas.

“Saya melihat tuntutan 17 plus 8 itu langkah awal yang baik. Setelah langkah pertama, akan ada langkah kedua, ketiga, dan seterusnya,” ujarnya.

Ia menekankan, modal utama untuk mendorong perubahan ada pada suara masyarakat, audiens, dan teknologi yang kian terbuka. Dengan kombinasi itu, aspirasi rakyat akan semakin sulit diabaikan.

Baca Juga: Aset Rp510 Miliar Bos Sritex Disita! Puluhan Hektare Tanah di Jawa Tengah Kini Disegel Kejagung

Analogi Catur dan Sebutir Beras

Untuk menggambarkan bagaimana perubahan kecil bisa menghasilkan dampak luar biasa, Tom mengisahkan sebuah dongeng klasik.

Cerita itu tentang raja yang ingin menghadiahi penasehatnya.

Halaman:

Tags

Terkini