nasional

Rupiah Menguat Pasca Unjuk Rasa, Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi Solid

Senin, 1 September 2025 | 10:35 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat memaparkan kondisi ekonomi dalam negeri pasca unjuk rasa di Bank Indonesia, Senin(1/9) (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS — Nilai tukar rupiahterhadap dollar AS hari ini, Senin, 1 September 2025 dibuka menguat. Kurs rupiah dibuka pada posisi Rp16.472 per dollar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengawali perdagangan hari ini dengan menguat 0,17% atau 27,5 poin ke level Rp16.472 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau naik 0,04% ke posisi 97,8.

Sejumlah mata uang di Asia lainnya mengalami penguatan. Dollar Hong Kong misalnya menguat 0,01%, yuan China menguat 0,01%, dan dollar Singapura menguat 0,04%. 

Baca Juga: Komisioner KPAI: Sharenting Bukan Tren Lucu, Anak Bisa Jadi Korban di Medsos

Pada perdagangan sebelumnya, Jumat, 29 Agustus 2025, rupiah ditutup melemah 0,90% ke level ke Rp16.499,50 per dollar AS.

Pengamat valuta asing Ibrahim Assuaibi memproyeksikan rupiah pada hari ini bergerak fluktuatif namun diperkirakan akan ditutup melemah di rentang Rp16.490-Rp16.520 per dollar AS. 

Menurutnya, sentimen yang menyertai pergerakan mata uang rupiah di perdagangan adalah kondisi sosial dan politik dalam negeri yang memanas sejak Kamis lalu.

Baca Juga: Cak Imin Sentil Arogansi DPR, Dorong Evaluasi Tunjangan dan Solidaritas Lembaga Negara

"Ketegangan sosial dan politik dalam negeri yang memanas sejak Kamis, 28 Agustus 2025 terus akan memanas. Apalagi, bumbu-bumbu sebelumnya di mana pemerintah akan memberikan tunjangan untuk perumahan terhadap DPR, ini pun juga membuat satu ketegangan tersendiri," ujar Ibrahim.

Dia melihat kondisi ini akan semakin panas, imbas adanya korban jiwa pada aksi demonstrasi kemarin. Selain itu, menurutnya birokrasi yang kental dengan kolusi dan nepotisme juga membuat kecemburuan tersendiri bagi para profesional lainnya yang selama ini masih belum memiliki pekerjaan. 

"Sehingga wajar ketimpangan semakin tajam dalam pemerintahan Prabowo-Gibran saat ini," tegasnya.

Baca Juga: Dari Al Qur’an hingga Laudato Si: Pesan Lintas Iman untuk Pulau Pari

Keraguan ini dijawab oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menegaskan kondisi fundamental ekonomi Indonesia tetap solid. Dalam konferensi pers perkembangan perekonomian terkini, di Kantor Bursa Efek Indonesia, Airlangga menegaskan pemerintah memahami fundamental ini penting bagi investor pasar modal. Dia memastikan fundamental ketahanan ekonomi Indonesia tetap solid dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% pada kuartal II-2025.

 

Halaman:

Tags

Terkini