HUKAMANEWS - Kepolisian akhirnya mengungkap dalang di balik penculikan dan pembunuhan tragis Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) bank pelat merah, Mohamad Ilham Pradipta.
Nama seorang pengusaha sekaligus motivator, Dwi Hartono, muncul sebagai salah satu aktor intelektual dalam kasus yang menyita perhatian publik sejak pekan lalu.
Penangkapan Dwi Hartono pun menambah daftar tersangka yang kini ditahan Polda Metro Jaya, setelah sebelumnya sejumlah pelaku eksekutor sudah diamankan.
Polisi Sebut Dwi Hartono Otak Aksi
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menegaskan bahwa Dwi Hartono tidak sekadar terlibat, tetapi berperan sebagai salah satu otak dalam penculikan yang berujung kematian korban.
“DH (Dwi Hartono) merupakan salah satu dari aktor intelektual penculikan,” ujar Ade Ary dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.
Dwi ditangkap oleh tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu malam, 23 Agustus 2025 sekitar pukul 20.15 WIB.
Sehari setelahnya, Minggu 24 Agustus 2025, penyidik menetapkan Dwi bersama tiga tersangka lain berinisial YJ, AA, dan C di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Kini keempatnya sudah mendekam di tahanan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Kronologi Mencekam Sejak Penculikan
Kasus ini bermula ketika Mohamad Ilham Pradipta diduga diculik saat berbelanja di sebuah supermarket kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Aksi penculikan itu terekam kamera CCTV dan cepat menyebar di media sosial, memicu gelombang kehebohan publik serta desakan agar polisi segera bertindak.
Sayangnya, harapan keluarga korban pupus setelah jasad Ilham ditemukan warga di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis, 21 Agustus 2025.