HUKAMANEWS - Kemarahan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai mendengar bocah asal Sukabumi, meninggal karena tubuhnya dipenuhi cacing gelang.
"Duka cita, keprihatinan dan permohonan maaf, saya sampaikan sedalam-dalamnya. Selanjutnya, ini langkah Pemprov Jawa Barat. Hatur nuhun," ujar Dedi dikutip dari akun Instagram pribadinya, Rabu (20/8).
Menurut Dedi, bocah Raya yang masih berusia balita memiliki penyakit yang jika disebut bahasa kampungan penyakit cacingan.
"Ibunya ODGJ dan Raya sering dirawat neneknya, bapaknya sakit TBC, sementara Raya sering tidur di kolong rumah yang banyak kotoran ayam," katanya.
"Tangannya tidak dicuci kalau makan, begitu juga mulutnya, jadi kena cacingan akut," sebut Dedi.
Atas kejadian miris di wilayahnya itu, Dedi pun bakal sanksi tim PKK, bidan, Posyandu yang tak peka dengan warga miskin di kampung tersebut.
"Perhatian semua saya akan berikan sanksi ke desa tersebut karena fungsi pokok PKK, Posyandu, kebidanan tidak jalan," katanya.
Menurutnya, sanksi akan diberikan kepada siapapun yang tidak melayani warga miskin seperti Raya.
Sementara itu, Bupati Sukabumi Asep Japar akhirnya angkat bicara terkait kasus viral meninggalnya Balita bernama Raya (3 tahun) di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan.
Ia menyampaikan belasungkawa kepada masyarakat Sukabumi atas peristiwa tersebut, sekaligus menegaskan seluruh perangkat daerah harus lebih sigap dalam memberikan pelayanan publik agar kejadian serupa tidak terulang.
"Saya ingin menjelaskan tentang kejadian anak yang meninggal ananda Raya. Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Sukabumi pertama menyampaikan bela sungkawa terhadap meninggalnya ananda Raya yang di Desa Cianaga Kabupaten Sukabumi,” kata Asep Japar, Rabu (20/8) di Pendopo.
Menurutnya, Pemerintah Daerah sudah berupaya mendampingi keluarga korban.
Bahkan dirinya langsung menemui keluarga usai pulang dari Bandung.
"Kemarin saya langsung dari Bandung ketemu dengan keluarganya, dengan bapaknya juga neneknya. Saya menyampaikan latar belakang termasuk kejadian kemarin. Jadi memang kedua orang tuanya punya kekurangan, terutama dari sumber daya manusia juga dari segi mentalnya memang dia agak terganggu. Jadi intinya pola asuh yang salah, sehingga anak terlantarkan, sehingga mungkin anak main di mana saja termasuk apa yang cerita di medsos," jelasnya.