HUKAMANEWS - Dihadang ribuan warga, polisi rupanya menggunakan gas air mata.
Alhasil, demo warga Pati tuntut Bupati Sudewo turun ricuh dan panas.
"Biadab"
"Ternyata gas air mata yang ditembakkan ke rakyat Pati menggunakan amunisi kadaluarsa!"
Demikian tweet akun X Ary, dikutip pada Rabu (13/8).
Akun ini memposting amunisi gas yang sudah kadaluarsa.
Akun X Ethan juga mengingatkan gas air mata kadaluarsa meskipun dianggap kurang efektif oleh beberapa pihak, tetap berbahaya dan menimbulkan dampak kesehatan.
Sementara itu dikabarkan akibat aksi demo yang memanas, tiga orang meninggal, satu wartawan dan dua anak.
Demikian tweet akun X Indonesia Oknum Watch.
Namun polisi memberikan penjelasan tentang informasi tentang adanya korban meninggal dunia dalam aksi menuntut pelengseran Bupati Pati Sudewo di depan Kantor Pemkab Pati, Rabu.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto mengatakan, sudah dilakukan penelusuran ke sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
"Hasilnya tidak ada laporan korban meninggal dunia," katanya.
Meski demikian, terdapat 34 orang yang terluka dalam aksi yang berlangsung ricuh tersebut.