HUKAMANEWS - Per 11 Agustus 2025, harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh SPBU di Indonesia resmi mengalami penurunan untuk beberapa jenis non subsidi.
Keputusan ini diambil serentak oleh berbagai badan usaha penyedia BBM, mulai dari PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR, hingga PT Vivo Energy Indonesia.
Penyesuaian harga ini sejatinya sudah berlaku sejak 1 Agustus 2025, namun kini masyarakat bisa melihat dampaknya langsung di seluruh stasiun pengisian.
Penurunan harga berlaku untuk varian bensin tertentu, sementara beberapa jenis solar justru mengalami kenaikan.
Di wilayah DKI Jakarta, Pertamina memangkas harga Pertamax (RON 92) menjadi Rp12.200 per liter, turun dari Rp12.500.
Pertamax Turbo ikut turun dari Rp13.500 menjadi Rp13.200 per liter. Bahkan, Pertamax Green (RON 95) juga terkoreksi dari Rp13.250 menjadi Rp13.000 per liter.
Namun, penyesuaian tidak sepenuhnya menguntungkan pengguna solar.
Dexlite (CN 51) kini dibanderol Rp13.850 per liter dari sebelumnya Rp13.320, sementara Pertamina Dex (CN 53) naik menjadi Rp14.150 per liter dari Rp13.650.
Shell Indonesia mengambil langkah serupa. Harga Shell Super, yang setara dengan Pertamax, turun dari Rp12.810 menjadi Rp12.580 per liter.
Shell V-Power juga terkoreksi dari Rp13.300 menjadi Rp13.050.
Meski begitu, Shell V-Power Diesel naik menjadi Rp14.380 dari Rp13.830, sedangkan Shell V-Power Nitro+ turun menjadi Rp13.230 dari Rp13.540.
BP-AKR juga menyesuaikan harga. BP Ultimate kini dibanderol Rp13.050 per liter, BP 92 menjadi Rp12.550, dan BP Ultimate Diesel naik ke Rp14.380.
Sementara itu, Vivo Energy memangkas harga Revvo 90 menjadi Rp12.490, Revvo 92 menjadi Rp12.580, Revvo 95 menjadi Rp13.050, serta Diesel Primus Plus naik ke Rp14.380 per liter.