HUKAMANEWS - Gunung Rinjani kembali menjadi sorotan setelah seorang pendaki asal Swiss mengalami insiden jatuh saat mendaki, Rabu, 16 Juli 2025.
Pendakian yang seharusnya menyuguhkan keindahan alam berubah jadi momen menegangkan, terutama karena kondisi medan yang sangat terjal.
Insiden ini menjadi alarm baru bagi dunia pendakian, menyusul dua kecelakaan lain yang terjadi dalam rentang waktu sepekan terakhir di gunung yang sama.
Evakuasi berlangsung dramatis karena korban berada di lokasi yang sulit dijangkau dan memerlukan penanganan cepat.
Baca Juga: Polisi, Mana Rekaman CCTV Jejak Kematian Diplomat Kemenlu, Publik Butuh Tahu
Informasi ini segera disampaikan kepada publik oleh tim SAR bersama pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.
Kehadiran helikopter dalam operasi penyelamatan menunjukkan peningkatan teknologi dan kesiapan dalam penanganan insiden darurat di jalur ekstrem.
Korban bernama Benedikt Emmenegger, warga negara Swiss, dilaporkan jatuh secara tiba-tiba saat melintasi jalur berbatu Rinjani pada Rabu pagi.
Setelah menerima laporan, Basarnas Mataram langsung mengoordinasikan upaya evakuasi bersama Balai Taman Nasional Gunung Rinjani serta tim dari Pos SAR Kayangan.
“Tim gabungan bergerak cepat, mengingat lokasi jatuhnya korban cukup ekstrem dan tidak memungkinkan evakuasi darat,” ujar Komandan SAR Mataram dalam keterangannya kepada media.
Baca Juga: Jejak Riza Chalid Terakhir Terdeteksi di Malaysia, Imigrasi dan Kejaksaan Intensifkan Pencarian
Dengan mempertimbangkan kondisi medan dan risiko tambahan bagi korban maupun tim penyelamat, helikopter akhirnya dikerahkan untuk memaksimalkan evakuasi.
Langkah ini terbukti efektif.
Benedikt berhasil dievakuasi ke fasilitas medis di Lombok pada hari yang sama dan langsung mendapat penanganan.
Kondisinya kini dilaporkan stabil, meski sempat mengkhawatirkan saat pertama kali ditemukan.