HUKAMANEWS - Kabar duka datang dari panggung musik Indonesia. Yunita Ababiel , Penyanyi dangdut senior telah meninggal dunia pada Minggu dini hari, 13 Juli 2025.
Kepergiannya diumumkan langsung oleh Rhoma Irama melalui akun Instagram pribadinya, yang langsung menggugah duka mendalam dari kalangan artis hingga penggemar setianya.
Nama Yunita mungkin tak lagi sering muncul di layar kaca, namun warisan musikalnya membekas kuat dalam memori penggemar dangdut dan pop Indonesia.
Dikenal dengan suara lembut dan keteguhan dalam bermusik, Yunita meninggalkan catatan penting dalam sejarah musik Indonesia, terutama sebagai penyanyi yang sukses menyeberangi berbagai genre.
Kini, publik bukan hanya mengenang karya-karyanya, tetapi juga perjuangannya yang luar biasa melawan penyakit hingga akhir hayatnya.
Berikut rangkuman perjalanan hidup dan kontribusi sang diva yang patut dikenang.
Yunita Ababiel mengembuskan napas terakhir pada pukul 01.00 WIB, di kediamannya di Depok, Jawa Barat.
Ucapan belasungkawa disampaikan Rhoma Irama lewat unggahan yang penuh doa dan harapan agar almarhumah diterima di sisi Allah SWT.
Tak butuh waktu lama, unggahan tersebut mendapat banyak respons dari rekan seprofesi seperti Elvy Sukaesih dan Erie Suzan, yang juga turut menyampaikan duka melalui media sosial.
Baca Juga: Filantropi Picu Bergesernya Bill Gate Dari Sepuluh Besar Orang Terkaya
Sebelum wafat, Yunita diketahui tengah berjuang melawan kanker payudara dan tumor di batang otak.
Kabar kondisi kesehatannya pernah dibagikan oleh komposer Adibal Sahrul pada April 2025, sembari mengajak publik untuk mendoakan dan membantu sang penyanyi.
Lahir di Bandung pada 15 Januari 1964 dengan nama asli Yuyun Sri Wahyuni, Yunita memulai karier dari genre pop dan musik qasidah sebelum beralih ke dangdut di era 1990-an.
Popularitasnya mulai menanjak lewat deretan album pop romantis yang rilis sejak akhir 70-an hingga dekade 90-an.