HUKAMANEWS - Surat resmi berkop Kementerian Koperasi dan UKM yang meminta dukungan tujuh perwakilan diplomatik Indonesia di Eropa untuk mendampingi istri Menteri UMKM, Agustina Hastarini, menuai tanda tanya besar.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan bahwa ia sama sekali tidak memberikan instruksi maupun mengetahui adanya pembuatan surat tersebut.
Namun, pernyataan itu justru menimbulkan keraguan dari sejumlah pihak karena isi surat memuat detail yang cukup spesifik dan personal.
Nama-nama negara yang akan dikunjungi, jadwal perjalanan, hingga permohonan pendampingan dari tujuh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) membuat banyak orang bertanya-tanya: dari mana staf kementerian mendapatkan semua informasi itu?
Baca Juga: Hari ke-4 Pencarian KMP Tunu Pratama Jaya, Satu Jenazah Ditemukan Mengapung, Tim SAR Bergerak Cepat!
Terlebih lagi, surat itu telah ditandatangani secara digital oleh Sekretaris Kementerian UMKM dan secara resmi dikirimkan ke sejumlah perwakilan RI di wilayah Eropa.
Publik pun kini menunggu apakah Maman akan mengambil langkah tegas terhadap bawahannya atau justru memilih meredam isu ini secara internal.
Isi Berita
Surat dengan nomor B-466/SM.UMKM/PR.01/2025 yang beredar di publik memuat keterangan mengenai “Kunjungan Istri Menteri UMKM Republik Indonesia” selama 14 hari ke sejumlah negara Eropa.
Dalam surat tersebut tercantum sejumlah perwakilan diplomatik Indonesia, antara lain KBRI di Sofia, Brussels, Paris, Bern, Roma, Den Haag, serta Konsulat Jenderal RI di Istanbul.
Surat itu juga memuat permintaan agar pihak KBRI dapat memberikan dukungan kepada Agustina Hastarini selama kunjungannya.
Yang menarik, surat tersebut mencantumkan tembusan kepada Menteri UMKM sendiri, serta Direktorat Eropa I dan II di Kementerian Luar Negeri.
Namun, saat dimintai keterangan, Maman Abdurrahman mengaku tidak tahu-menahu soal keberadaan surat itu.
“Saya tidak pernah memerintahkan pembuatan surat tersebut,” kata Maman kepada wartawan usai mendatangi Gedung KPK beberapa waktu lalu.