Tak berhenti di sana, pada 5 Februari 2025 malam hingga dini hari 6 Februari, tim KPK menggeledah rumah Heri Gunawan di kawasan Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Dalam penggeledahan tersebut, penyidik berhasil mengamankan barang bukti elektronik seperti ponsel, dokumen, hingga catatan pribadi.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya menyusun konstruksi hukum yang kuat sebelum menetapkan tersangka secara resmi.
Sementara itu, proses pemeriksaan terhadap dua nama yang disebut-sebut sebagai calon tersangka juga sudah dilakukan secara bertahap.
Satori, misalnya, telah diperiksa dalam empat kesempatan berbeda oleh tim penyidik, yakni pada 27 Desember 2024, 18 Februari 2025, 21 April 2025, dan 18 Juni 2025.
Heri Gunawan sendiri sempat memenuhi panggilan KPK pada Desember 2024, namun ia mangkir pada pemanggilan berikutnya pada 18 Juni 2025.
Asep Guntur memastikan bahwa KPK tidak akan berhenti hanya sampai di tahap pemeriksaan saja.
Pihak-pihak yang terbukti menyalahgunakan dana CSR akan segera ditetapkan sebagai tersangka.
Pernyataan ini memperkuat sinyal bahwa KPK serius dalam mengungkap alur dana yang seharusnya ditujukan untuk kepentingan sosial, namun justru mengalir ke kantong-kantong politisi.
Baca Juga: Bukti Sudah Dikantongi, KPK Siap Umumkan Tersangka Skandal CSR BI Usai Geledah Rumah Anggota DPR
Dengan berjalannya proses hukum ini, publik kini menanti sikap tegas KPK dalam menuntaskan perkara yang melibatkan dua wakil rakyat tersebut.
Di tengah sorotan masyarakat, transparansi dan ketegasan penegak hukum menjadi faktor utama dalam membangun kembali kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana sosial negara.***