Terkait kondisi laut yang ekstrem, pihaknya menekankan pentingnya keselamatan bagi semua personel SAR di lapangan.
Didit mengingatkan bahwa seluruh tim diminta tetap waspada dan mengutamakan keamanan dalam operasi pencarian, serta segera melapor jika terdapat hambatan teknis di lapangan.
"Kami selalu tekankan keselamatan nomor satu. Situasi laut saat ini tidak bersahabat, jadi kita tidak bisa gegabah," tegasnya.
Pihaknya juga menyebutkan bahwa operasi pencarian bisa berisiko bila tidak dilakukan dengan prosedur yang ketat, mengingat arus laut dan suhu perairan di Selat Bali bisa menjadi faktor yang memperumit proses evakuasi.
Baca Juga: KPK Belum Panggil Bobby Nasution, Tapi Ada Temuan Mengejutkan soal Aliran Uang Proyek Jalan Sumut
Di sisi lain, pihak ASDP Ketapang Banyuwangi memastikan bahwa layanan penyeberangan reguler di Selat Bali masih berjalan normal.
Namun, mereka tetap bersiaga dan siap melakukan penyesuaian jadwal jika diperlukan, tergantung dari perkembangan proses evakuasi dan kondisi cuaca.
Peristiwa tenggelamnya KMP Gunung Pratama Jaya menjadi sorotan publik, mengingat ini bukan kali pertama insiden kecelakaan laut terjadi di jalur padat Selat Bali.
Pihak berwenang diharapkan dapat segera menyelesaikan proses evakuasi, serta memastikan tidak ada korban yang tertinggal.
Pencarian masih akan terus dilanjutkan hingga tujuh hari ke depan atau hingga seluruh penumpang dan awak kapal berhasil ditemukan.
Sementara itu, publik juga diminta bersabar dan menunggu informasi resmi dari posko SAR terkait perkembangan terbaru.***