Dia pun mengisahkan kebersamaan Meriyati Hoegeng bersama Megawati ketika merawat tanaman anggrek di Jalan Madura No. 8, Menteng, Jakarta.
Adapun, Jalan Madura kini telah diganti menjadi Jalan Moh. Yamin.
"Di buku ini juga ada foto eyang bersama Bu Mega ketika merawat bunga anggrek di Jalan Madura No. 8. Eyang nanti bisa baca ada sambutan dari Ibu Mega, sangat luar biasa," ujar Rama.
Mendengar itu, Megawati yang duduk di sisi kanan eyang Meriyati tak kuasa menahan haru.
Dia terlihat mengusap air matanya dengan tisu.
Setelah itu, Puan Maharani mendapat kesempatan pertama menerima buku tersebut, lalu disusul oleh Megawati.
Kepada Megawati, eyang Meriyati menuliskan sebuah pesan penuh makna di sampul buku tersebut.
"Untuk Mega Tercinta, berikut buku kenang-kenangan dariku, semoga berkenan. Salam manis," tulis eyang Meriyati dengan tanda tangannya.
Acara pun dilanjutkan dengan bernyanyi bersama lagu Jumpa Lagi oleh Andi Mariam Matalatta dan Congratulations dari Cliff Richard.
Megawati juga tampak didampingi jajaran pengurus DPP PDI Perjuangan, di antaranya Tri Rismaharini, Sadarestuwati, Wiryanti Sukamdani, Ribka Tjiptaning, Sri Rahayu, dan Bintang Puspayoga.
Jenderal Hoegeng merupakan tokoh polisi yang legendaris yang dikenal sebagai polisi teladan, jujur, bersahaja dan berjiwa patriot.
Pria kelahiran Pekalongan ini menjabat sebagai Kapolri ke-5 pada periode tahun 1968–1971.
Sikap Jenderal Hoegeng yang menjadi polisi jujur masih terus dikenang oleh masyarakat Indonesia hingga kini.***