nasional

Ribuan Umat NU Bershalawat di Sepanjang Kawasan Sayung Demak, Jenuh Berkubang di Tengah Rob Berbulan - Bulan

Minggu, 15 Juni 2025 | 22:45 WIB
Ribuan Umat NU bershalawat di kawasan Sayung, Demak, Jawa Tengah, Minggu (15/6) (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS - Tak semudah dibayangkan, dengan pompanisasi dan water barrier, belum juga menghentikan banjir limpasan air laut di sepanjang Pantura Sayung, Demak.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), keduanya secara terbuka meminta maaf kepada warga terdampak. Dihadapan ribuan warga nahdliyin yang tengah melakukan aksi doa dan shalawat atas musibah banjir rob di Jalan Pantura Sayung, Kabupaten Demak, Minggu, 15 Juli 2025.

Mereka mengakui bahwa kekecewaan warga setempat yang telah lama menanggung beban berat musibah rob selama puluhan tahun merupakan salah pemerintah.

Baca Juga: Menginap di Kawasan Lembang, Polres Cimahi Tak Temukan Tanda-tanda Kekerasan di Jasad Musisi Gustiwiw

Menteri PU, Dody Hanggodo, mengatakan pemerintah memiliki kendala anggaran dan waktu untuk mengatasi persoalan rob di pesisir. Kendati demikain, kendala ini bukan berarti pemerintah sama sekali tak melakukan tindakan.

“Kami lamban tanganinya. Insyaallah, kami akan tetap berjuang untuk selesaikan segala permasalahan rob ini, yang terjadi di pantai utara Jawa,” ucap Dody di sela menemui massa aksi, Minggu.

Hal senada juga disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin. Sebagai orang yang pernah menjabat Wakil Gubernur periode 2019-2024, ia merasa sangat bersalah atas musibah banjir rob yang ada di Sayung, Demak.

Baca Juga: Momen YouTuber Speed Nampak Histeris Bertemu Lionel Messi dan Panggil Namanya, Sayang Messi Cuekin Speed

“Selama lima tahun periode sebelumnya saya belum bisa tangani, saya yang salah. Saya minta maaf kepada semuanya, karena tak memberi perhatian. Saya yang salah, jangan salahkan siapa-siapa atas musibah ini. Atas nama pribadi, mohon maaf,” ucap Gus Yasin, sapaan karibnya.

Sementara itu, Koordinator Aksi, Mustain, mengatakan istigasah bertajuk Kemanusiaan di Atas Musibah Banjir Rob Sayung ini, merupakan bentuk keresahan masyarakat setempat selama puluhan tahun. Ia yakin dengan kegiatan istigasah ini, akan dapat mengetuk hati para pemimpin di negeri ini.

“Aksi ini merupakan tindak lanjut aspirasi semua masyarakat. Atas niat baik dan perjuangan hari ini, semoga diijabah Allah, didengar oleh para pemimpin dan sampai ke telinga Pak Presiden Prabowo. Sehingga permasalahan rob bisa diatasi,” harap Mustain.

Baca Juga: Konflik Israel - Iran Dipastikan Pengaruh ke Anggaran Belanja Dalam Negeri

Diberitakan sebelumnya, ribuan masyarakat melantunkan doa dan selawat bersama di jalanan yang tergenang banjir rob di Jalan Raya Demak-Semarang, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu, 15 Juni 2025. Aksi ini merupakan gambaran atas kekecewaan warga setempat yang menanggung beban berat musibah rob selama puluhan tahun.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 13.30 WIB ini membuat jalur Pantura Sayung, khususnya arah Demak-Semarang lumpuh. Banjir rob nyaris selutut yang saban hari menggenangi area tersebut, kali ini berubah menjadi lautan manusia.

Halaman:

Tags

Terkini