nasional

Konflik Penyanyi vs Pencipta Lagu Makin Panas, Rhoma Irama Buka Suara: Ini yang Bikin Saya Prihatin

Rabu, 4 Juni 2025 | 15:30 WIB
Perseteruan royalti di industri musik disayangkan Rhoma Irama, ajak seniman selesaikan masalah secara kekeluargaan. (HukamaNews.com / Instagram @rhomaofficial)

HUKAMANEWS - Ketegangan di dunia musik Indonesia kembali mencuat ke permukaan, kali ini menyangkut persoalan royalti performing rights yang melibatkan para penyanyi dan pencipta lagu.

Konflik ini bahkan sudah sampai ke meja pengadilan, memicu kekhawatiran di kalangan pelaku seni, termasuk Raja Dangdut Indonesia, Rhoma Irama.

Rhoma secara terbuka menyampaikan kekecewaannya terhadap perkembangan situasi ini.

Menurutnya, membawa urusan internal seniman ke ranah hukum justru dapat merusak keharmonisan ekosistem musik yang selama ini dibangun bersama.

Baca Juga: Wow! Biaya Hotel Dinas ASN Tembus Rp9,33 Juta per Malam, Ini Daftar Lengkap Wilayah dan Jabatan yang Dapat Jatah Fantastis Itu

Ia menilai, hal semacam ini seharusnya bisa diselesaikan dengan cara yang lebih bijak.

Sebagai sosok yang pernah menjabat sebagai Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), Rhoma Irama memiliki pengalaman panjang dalam memperjuangkan hak-hak musisi.

Ia memahami betul pentingnya menjaga hubungan antara penyanyi dan pencipta lagu.

Keduanya, kata Rhoma, adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan.

Ia menggambarkan hubungan itu layaknya dua sisi dari satu koin, di mana masing-masing saling melengkapi dan bergantung satu sama lain.

Baca Juga: Viral! Anggota Komisi III DPR Minta Koruptor Tak Dizalimi, Netizen Geram: Lucu Banget

“Penyanyi tanpa lagu tidak bisa berkarya, dan pencipta lagu tanpa penyanyi tidak bisa menyampaikan karyanya kepada publik,” ujar Rhoma dalam keterangannya di Jakarta, Senin (2/6/2025).

Rhoma mengajak semua pelaku seni untuk kembali ke prinsip dasar berkesenian, yaitu kebersamaan dan saling menghargai.

Alih-alih memperuncing konflik, ia menyarankan agar segala perbedaan diselesaikan melalui dialog dan musyawarah.

Menurutnya, pendekatan kekeluargaan jauh lebih tepat dibanding saling menggugat lewat jalur hukum.

Halaman:

Tags

Terkini