HUKAMANEWS - Dunia politik Indonesia kembali diguncang oleh isu yang tidak hanya menggemparkan publik, tapi juga membuka babak baru pertarungan antar elite kekuasaan.
Pemicunya datang dari percakapan viral antara Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dengan seorang jurnalis, yang menyulut kontroversi terkait isu judi online (judol).
Pernyataan Budi Arie yang menuding PDIP dan Menko Polhukam Budi Gunawan sebagai pihak di balik framing yang menyeret namanya, menuai reaksi keras dari banyak kalangan.
Apalagi, tuduhan itu langsung ditujukan kepada partai penguasa dan sosok jenderal senior yang berada di lingkaran inti pemerintahan.
Baca Juga: 16,5 Juta Keluarga Dapat Bansos! Cek Nama Kamu Sekarang Lewat Aplikasi Resmi Ini Sebelum Terlambat
Dinamika ini pun tidak berhenti pada ranah opini publik, melainkan sudah masuk ke jalur hukum.
Beberapa kader PDIP secara resmi melaporkan Budi Arie ke Bareskrim Polri pada Selasa, 27 Mei 2025.
Laporan ini menjadi sinyal bahwa perseteruan antar pihak yang sebelumnya berada di barisan pemerintahan kini sudah tak bisa ditutup-tutupi lagi.
Pengamat politik Rocky Gerung pun ikut menanggapi perkembangan ini dengan menyebutnya sebagai "duel politik terbuka".
Menurutnya, peristiwa ini tak lagi sekadar soal pembuktian legal atas tuduhan keterlibatan dalam kasus judol, tetapi telah berubah menjadi arena pertempuran kekuasaan antar faksi dalam kabinet.
Rocky menyampaikan bahwa keterlibatan langsung Budi Arie dalam menyerang PDIP dan Budi Gunawan menunjukkan kondisi tidak harmonis di tubuh pemerintahan.
Ia menekankan, situasi ini membuka mata publik tentang adanya rivalitas tajam di antara pembantu presiden yang semestinya bekerja secara solid.
Kondisi ini bahkan dipandang sebagai indikasi konflik lama yang belum tuntas.
Apalagi, dalam narasi yang berkembang, Budi Arie diposisikan sebagai representasi dari Presiden Jokowi, sementara Budi Gunawan kerap dianggap sebagai tangan kanan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.