HUKAMANEWS – Jelang laga awal Juni 2025 ini, bukan hanya perfoma pemain yang ditingkatkan. Kiper alias penjaga gawang pun tak luput jadi perhatian. Tengok saja, salah satu penjaga gawang Timnas Indonesia, Emil Audero, mengenakan kacamata khusus dalam pemusatan latihan atau training camp (TC) Timnas Indonesia di Bali.Kacamata yang digunakan Emil tampaknya adalah alat bantu untuk latihan kiper.
Kacamata yang digunakan bukan sembarang kacamata. Alat yang dipasang dengan karet di kepala Emil terlihat mirip seperti swivel vision, sebuah alat berbentuk kaca mata yang digunakan untuk membatasi pandangan tepi sekaligus memaksa seseorang lebih banyak melacak secara visual atau menggunakan isyarat audio.
Di luar negeri alat ini sudah banyak digunakan untuk membantu kiper dalam berlatih, seperti yang pernah terlihat dalam latihan Liverpool, Bayern Munchen, dan timnas Swiss.
Baca Juga: Link Cek Hasil Pengumuman UTBK SNBT 2025 Bisa Diklik Di Sini
Kacamata ini dirancang untuk meningkatkan reaksi pemain, koordinasi tangan dan mata, serta kemampuan teknik dengan membatasi jumlah masukan sensor dalam sesi tertentu.
Sementara menurut pelatih penjaga gawang di klub ZED FC asal Mesir, Mostafa Dida, kacamata tersebut jika digunakan berulang-ulang dalam latihan akan memperkuat memori otot inti mata dan pikiran.
"Ini membantu pemain menyempurnakan refleks dan keterampilan pengambilan keputusan mereka, yang pada akhirnya bisa membantu keberhasilan yang lebih besar di pertandingan," kata Dida.
Baca Juga: Panitia SNPMB 2025 Umumkan 29,43 Persen Peserta Dinyatakan Lulus Masuk PTN
Emil merupakan salah satu dari lima kiper yang dipanggil pelatih Patrick Kluivert untuk bergabung jelang laga fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada awal Juni mendatang.
Sebagai penjaga gawang yang tinggi, Audero memiliki fisik yang baik, dan dikenal karena determinasi, refleks, dan kemampuan menghentikan tembakan di antara tiang gawang, serta kecepatannya saat keluar dari garis dan kemampuannya untuk mencapai tanah dan mengumpulkan bola, yang memungkinkan timnya untuk melakukannya.
Emil pun mampu menjaga garis pertahanan yang tinggi dan menimbulkan rasa percaya diri di lini belakangnya, meski dia kurang mahir dengan kakinya.
Emil dianggap sebagai pemain muda berbakat di media, pada tahun 2019 UEFA memasukkannya ke dalam daftar pemain Eropa paling menjanjikan di generasinya.