Dito menyoroti peran Eddie dalam memajukan pencak silat sebagai olahraga yang tidak hanya bersifat kompetitif, tetapi juga sebagai bentuk diplomasi budaya.
“Semangat beliau sejalan dengan visi Presiden Prabowo, yaitu membawa pencak silat mendunia sebagai simbol kekuatan budaya Indonesia,” ujar Dito.
Eddie Nalapraya dikenal luas di dunia pencak silat sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang menjabat selama beberapa dekade.
Di bawah kepemimpinannya, pencak silat mengalami transformasi besar dalam hal organisasi, pelatihan, hingga pengakuan di tingkat internasional.
Baca Juga: TNI Disorot Usai Ledakan Garut, Pengamat Bongkar Celah Keamanan yang Selama Ini Terabaikan
Bahkan, pencak silat berhasil masuk sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games dan SEA Games, sebuah pencapaian yang tidak lepas dari peran strategis Eddie.
Tidak hanya di dalam negeri, pengaruh Eddie merambah hingga ke luar negeri lewat diplomasi budaya yang dilakukannya bersama organisasi pencak silat dunia.
Ia dikenal aktif memperjuangkan pencak silat agar diakui sebagai olahraga bela diri yang tidak hanya kuat secara teknik, tetapi juga kaya akan filosofi kehidupan.
Dengan gaya kepemimpinan yang humanis namun tegas, Eddie berhasil membangun ekosistem pencak silat yang berkelanjutan dan inklusif.
Kini, ketika sosoknya telah tiada, warisan yang ditinggalkannya akan terus menjadi tonggak sejarah bagi pencak silat di Indonesia.
Banyak pihak yang berharap agar semangat yang telah ditanamkan Eddie tidak berhenti hanya pada generasinya saja.
Pelestarian pencak silat harus terus digalakkan melalui pendidikan, pembinaan atlet, dan promosi budaya ke berbagai penjuru dunia.
Dalam konteks ini, dukungan dari pemerintah menjadi sangat penting, sebagaimana ditunjukkan langsung oleh Presiden Prabowo dan Menpora Dito.
Keduanya sepakat bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga, tetapi juga cerminan identitas bangsa yang layak diperjuangkan hingga ke panggung global.