HUKAMANEWS – Rencana Presiden Prabowo Subianto yang berencana menampung warga Palestina dari Gaza ke Indonesia, menuai polemik di dalam negeri.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mempertanyakan untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut.
Anwar mengaku khawatir jika dalam waktu tertentu Gaza akan menjadi bagian dari Israel Raya yang selama ini AS dan Israel cita-citakan. Sebagai contoh, dia mengungkit apa yang terjadi pada Yerusalem.
Menurut Anwar, Indonesia mesti belajar dari sejarah dalam menghadapi manuver politik internasional yang dilakukan oleh Israel tersebut harus cerdas.
"Jangan sampai negara kita dikadalin oleh Israel," ucapnya.
Kekhawatiran Anwar bertambah menyusul lawatan Prabowo ke 5 negara Arab dalam waktu dekat. Prabowo direncanakan akan mengunjungi Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.
Baca Juga: Sego Kethek Lambang Harmonisasi Manusia dan Alam Dalam Tradisi Sesaji Rewanda
Anwar menilai jika Prabowo ingin membantu pengobatan dan perawatan rakyat Gaza yang sakit atau terluka, semestinya dia mengedepankan kerja sama dengan lima negara yang akan dikunjungi tersebut.
"Sebagai bangsa yang sudah kenyang dijajah selama 350 tahun, maka kita harus tahu yang namanya penjajah itu punya 1001 cara dan tipu daya," ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto ingin mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia. Ia bertolak ke lima negara di Timur Tengah yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania untuk meminta dukungan.
Baca Juga: Bocoran Lengkap vivo X200s Siap Rilis 21 April, Bawa Desain Ramping dan Spesifikasi Gahar
Prabowo menegaskan Indonesia akan menjalankan rencananya itu jika mendapatkan lampu hijau dari seluruh pihak, termasuk negara-negara yang saat ini aktif membantu rakyat Palestina di Gaza.
“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal," kata Prabowo saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu dini hari, 9 April 2025.