Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, turut menyambut Prabowo secara langsung, bahkan mengantarkannya kembali ke kendaraan seusai prosesi penghormatan.
Interaksi ini menggarisbawahi eratnya hubungan antara negara dan komunitas agama dalam situasi-situasi penting seperti ini.
Mgr. Petrus Turang dikenal publik sebagai pemimpin gereja yang tak pernah menjauh dari realitas sosial.
Selama menjabat sebagai Uskup Agung Kupang, ia dikenal vokal memperjuangkan keadilan sosial, hak-hak minoritas, dan perlindungan terhadap mereka yang tersisih.
Baca Juga: Prabowo Sambut Warga di Halal Bihalal Istana, Diserbu Ucapan Terima Kasih untuk Makan Bergizi Gratis
Konsistensinya itulah yang menjadikannya figur spiritual yang dicintai lintas kalangan.
Prabowo sendiri kerap menegaskan pentingnya kepemimpinan yang membumi.
Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan bahwa seorang pemimpin sejati bukan hanya bekerja di balik meja, tapi juga hadir dalam denyut kehidupan rakyat.
Maka tak heran jika ia begitu menghargai sosok Mgr. Turang yang dianggap selaras dengan nilai-nilai tersebut.
Kehadiran Prabowo juga dapat dilihat sebagai bentuk solidaritas nasional yang makin penting di tengah keberagaman Indonesia.
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Akan Salat Ied di Masjid Istiqlal
Bukan hanya sekadar agenda simbolik, tapi wujud nyata bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual masih menjadi fondasi kuat dalam kepemimpinan bangsa.
Dalam suasana duka, publik diingatkan kembali tentang pentingnya sosok-sosok seperti Mgr. Turang yang membuktikan bahwa kekuatan sejati lahir dari kesederhanaan dan keberpihakan pada mereka yang paling lemah.
Sementara itu, Prabowo menutup pernyataannya dengan ucapan belasungkawa kepada keluarga almarhum dan menyampaikan rasa hormat mendalam.
“Saya kira sebagai manusia, kita memberikan penghormatan kita,” ucapnya dengan nada pelan namun penuh makna.