Teddy diketahui lulusan akademi militer tahun 2011, kalau dari kepangkatan untuk menjadi ajudan Presiden belum memenuhi persyaratan.
"Ini posisinya seharusnya masih asisten ajudan presiden. Tentu ada konflik batin ada protes di antara prajurit TNI tapi tidak bisa mengungkapkan."
Menurut Salamat yang sudah sejak tahun 1991 meliput kegiatan militer, bahkan sudah sering diminta menjadi pembicara di instansi TNI, tentu menjadi tugas dirinya untuk mengingatkan.
"Bukan kebencian untuk mengkritik jangan hanya seorang Teddy institusi TNI dirusak, harus ikuti aturan bukan aturan ikuti seseorang. Jadi sejarah yang tidak baik untuk dijalankan," pungkas Salamat.***