nasional

Wali Kota Bekasi Menginap di Hotel Saat Banjir, Tindakan Wajar atau Tak Berempati?

Kamis, 6 Maret 2025 | 10:00 WIB
Wali Kota Bekasi menginap di hotel saat banjir, publik bereaksi! Apakah ini wajar atau bentuk ketidaksensitifan? Simak faktanya. (HukamaNews.com / Net)

"Kami tidur beralaskan tikar di pengungsian, sementara wali kota enak-enakan tidur di hotel. Seharusnya dia bisa lebih merasakan penderitaan kami," ujar seorang warga yang terdampak banjir.

Di sisi lain, ada pula yang mencoba netral. "Kalau rumahnya kebanjiran, ya wajar saja dia mencari tempat yang lebih nyaman. Tapi memang seharusnya lebih hati-hati dalam mempublikasikan kegiatan pribadinya," kata warga lainnya.

Pelajaran untuk Pejabat Publik di Era Digital

Kontroversi ini memberikan pelajaran penting bagi pejabat publik.

Di era keterbukaan informasi, setiap tindakan seorang pemimpin akan selalu diawasi dan dikomentari oleh masyarakat.

Baca Juga: Kejagung Imbau Masyarakat Tak Ragu Pakai BBM Pertamina di Tengah Kasus Hukum

Adi Prayitno pun mengingatkan agar pejabat lebih berhati-hati dalam berperilaku di media sosial. "Jangan semua hal diunggah, karena bisa menimbulkan persepsi negatif di mata publik," ujarnya.

Tri Adhianto sendiri sudah memberikan klarifikasi. Ia mengakui bahwa dirinya dan keluarga memang sempat menginap di hotel untuk beristirahat.

"Hotel cuma sementara, buat tidur doang," katanya saat diwawancarai. Namun, bagi sebagian masyarakat, pernyataan ini tidak cukup untuk meredam kritik yang sudah terlanjur berkembang.

Kasus ini bukan sekadar soal wali kota menginap di hotel saat banjir.

Ini adalah cerminan bagaimana tindakan seorang pemimpin bisa berdampak besar terhadap kepercayaan publik.

Baca Juga: Sekelas Menteri Raja Juli Antoni Masih Tanggapi Sinis Anies Baswedan, Bukannya Urus dan Kerja Demi Rakyat Malah Baperan!

Di tengah krisis, masyarakat ingin melihat empati dan kedekatan pemimpinnya dengan rakyat, bukan hanya sekadar kebijakan administratif.

Pelajaran berharga bagi pejabat lainnya: di era digital, persepsi publik lebih tajam daripada kenyataan.

Setiap langkah harus diperhitungkan, karena kepercayaan rakyat adalah modal utama seorang pemimpin.***

Halaman:

Tags

Terkini