HUKUMANEWS - Banjir ditengarai kiriman dari Puncak Bogor.
Namun usaha wisata dan kafe-kafe yang banyak bertebaran di wilayah Puncak Bogor ini juga memangkas banyak daerah hijau, sebagai resapan air.
Tak hanya saat banjir melanda wilayah Jabodetabek, perlu dipertanyakan ulah pejabat yang memberi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Puncak Bogor.
"Kemarin-marin saat ngasih IMB tempat wisata dan cafe2 kemana aja?".
"Sekarang giliran Jabodetabek hingga TENGGELAM kalian baru evaluasi."
"Apakah Kejagung dan KPK mau turun tangan memeriksa siapa orang2 yang terlibat?", demikian dikutip dari akun X Jhon Sitorus, pada Selasa (4/3).
Baca Juga: Atmosfer Bergejolak Bikin Hujan Disertai Petir Terjadi di Wilayah Pulau Jawa
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyebutkan, pemerintah segera menyiapkan penambahan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi curah hujan di daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
"Kita juga menambah untuk operasi modifikasi cuaca. Karena ini banjir, ini masalahnya juga ada di kiriman dari hulu, juga di hilirnya sendiri juga hujan terus ya, di daerah kawasan Jabodetabek, makanya ini harus dikurangi curah hujan. Curah hujan dikurangi," kata Pratikno ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Pratikno mengatakan OMC nantinya akan dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Secara khusus, Pratikno menyebutkan Pemprov DKI Jakarta juga bisa menambah lebih lanjut untuk melakukan modifikasi di wilayahnya, karena termasuk daerah yang terdampak banjir cukup serius akibat intensitas hujan lebat beberapa waktu terakhir.
Menurut Pratikno, OMC akan dilakukan hingga pekan kedua Maret 2025 karena berdasarkan prakiraan BMKG curah hujan lebat masih akan terus terjadi hingga periode tersebut.
"Jadi itu sampai awal minggu kedua situasinya masih hujan dan diperkirakan lebat. Karena itu, kita akan coba turunkan (intesitas hujannya), kurangi," kata Pratikno.