HUKAMANEWS - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan PT Pertamina akan mengalami evaluasi besar-besaran.
Langkah ini diambil setelah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, terseret dalam dugaan korupsi Pertamax oplosan.
Erick menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam menghadapi skandal ini.
Evaluasi ini akan mencakup semua lini, termasuk kemungkinan merger anak perusahaan demi efisiensi.
Baca Juga: Elon Musk Sepakat Jika Amerika Serikat Keluar dari NATO dan PBB
Skandal ini mencoreng citra Pertamina sebagai perusahaan energi nasional.
Kejaksaan Agung mengungkap modus operandi di balik dugaan korupsi ini.
Tersangka disebut membayar untuk bahan bakar dengan nilai oktan 92 (RON 92), tetapi kenyataannya yang dibeli adalah RON 90 atau lebih rendah.
Demi mengelabui konsumen, bahan bakar itu kemudian dicampur agar menyerupai Pertamax asli.
Evaluasi Besar-besaran: Reformasi atau Merger?
Erick Thohir menegaskan bahwa evaluasi ini tidak sekadar perombakan struktur.
Ia mempertimbangkan untuk menggabungkan beberapa anak perusahaan agar transaksi internal menjadi lebih transparan dan tidak lagi membuka celah korupsi.
"Kami akan mengkaji apakah ada satu atau dua perusahaan yang perlu digabungkan, sehingga antara kilang dan Patra Niaga tidak lagi terjadi pertukaran penjualan," ujar Erick di Jakarta, Sabtu (1/3/2025).
Selain itu, Erick menyoroti pentingnya sinergi antar lembaga. Kementerian ESDM, SKK Migas, serta pihak terkait lainnya akan dilibatkan dalam pembahasan solusi jangka panjang agar kasus serupa tidak terulang.